Show simple item record

dc.contributor.advisorSumardjo
dc.contributor.advisorSusanto, Djoko
dc.contributor.authorZainudin
dc.date.accessioned2014-12-10T04:38:04Z
dc.date.available2014-12-10T04:38:04Z
dc.date.issued2014
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/71204
dc.description.abstractKeberadaan hutan mangrove sudah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan masyarakat pesisir, yang dimanfaatkan sebagai sumber pendapatan dan sebagai pelindung dari hempasan ombak dan angin kencang. Oleh karenanya, keberadaan hutan mangrove perlu dijaga dan dilestarikan. Kelestarian hutan mangrove tidak terlepas dari perilaku masyarakat yang berada di sekitarnya. Pengelolaan hutan mangrove secara lestari merupakan salah satu syarat untuk menjamin keberlanjutan hutan tersebut, namun demikian fakta di lapangan tidak selalu sesuai dengan harapan. Pada saat ini, kerusakan hutan mangrove terjadi di mana-mana, termasuk di kawasan pesisir Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan. Di kawasan pesisir Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan, selain kondisi hutan mangrove yang rusak secara alami, terjadi pula alih fungsi lahan dari hutan mangrove menjadi tambak ikan, yang mengakibatkan luasan hutan mangrove semakin berkurang. Apabila fenomena kerusakan kawasan hutan mangrove di Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan terus berlanjut dan tidak segera ditangani maka akan berakibat sangat buruk bagi ekologi hutan mangrove tersebut dan berdampak pada terjadinya abrasi pantai yang semakin kritis, intrusi air laut lebih jauh ke daratan, potensi perikanan menurun, kehidupan berbagai jenis habitat lainnya terganggu serta sumber pendapatan masyarakat sekitar berkurang. Oleh karena itu, ekosistem mangrove perlu dilestarikan agar dapat memperoleh manfaat yang sebesar-besarnya pada masa sekarang dan masa yang akan datang. Pihak yang selalu dianggap sebagai penyebab rusaknya hutan mangrove adalah masyarakat sekitarnya. Hutan mangrove di Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan juga tak luput dari fenomena tersebut, yaitu ada hutan mangrove yang mengalami deforestasi karena perilaku masyarakat yang apatis dan destruktif, namun ada juga hutan mangrove yang berada dalam kondisi baik, terjaga dan tetap lestari karena dikelola dengan baik oleh masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk mengalisis perilaku masyarakat dalam pelestarian hutan mangrove dan mengalisis faktor–faktor yang berhubungan dengan perilaku masyarakat dalam pelestarian hutan mangrove serta merumuskan strategi yang tepat untuk meningkatkan perilaku positif masyarakat dalam pelestarian hutan mangrove. Populasi penelitian adalah Kepala Keluarga (KK) masyarakat pesisir di Kelurahan Tekolabbua Kecamatan Pangkajene dan Kelurahan Pundata Baji Kecamatan Labakkang Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan Provinsi Sulawesis Selatan. Jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 100 KK. Penarikan sampel dilakukan secara acak kelompok (cluster random sampling). Rancangan penelitian ini adalah deskriptif korelasional. Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan korelasi Rank Spearman SPSS 20. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perilaku masyarakat pesisir Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan dalam pelestarian hutan mangrove tergolong dalam kategori sedang. Masyarakat telah memanfaatkan hutan mangrove sesuai dengan kebutuhan dan pengelolaannya telah dilakukan dengan mengedepankan aspek kelestarian yang teraktualisasi dalam tindakan nyata yang meliputi pembibitan, penanaman, pemeliharaan dan pengawasan. Di samping itu, masyarakat cukup kreatif dalam membangun hubungan kemitraan dengan pihak lain terkait pengelolaan dan pelestarian hutan mangrove yang termanifestasi dalam bentuk hubungan dagang, antara lain transaksi penjualan bibit tanaman mangrove, juga terwujud dalam bentuk kemitraan pendidikan lingkungan hidup. Faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku masyarakat dalam pengelolaan hutan magrove secara lestari adalah intensitas penyuluhan dan dukungan lingkungan sosial. Faktor-faktor yang berhubungan dengan keberlanjutan manfaat hutan mangrove adalah dukungan lingkungan sosial dan perilaku masyarakat. Strategi yang tepat untuk meningkatkan perilaku masyarakat dalam pengelolaan hutan mangrove adalah: (a) penetapan kebijakan yang mendukung pengelolaan hutan mangrove oleh masyarakat sekitar hutan mangrove, (b) pengembangan stimulan bagi masyarakat sekitar hutan mangrove untuk tetap mengelola, memelihara, dan memanfaatkan kawasan hutan mangrove secara baik dan benar, (c) pengembangan dan peningkatan kemampuan masyarakat dalam mengelola hutan mangrove secara lestari, (d) pengembangan upaya terciptanya usaha industri rumahtangga.en
dc.language.isoid
dc.subject.ddcForestryen
dc.subject.ddcCoastal Communityen
dc.subject.ddcSulawesi Selatanen
dc.titlePerilaku Masyarakat dalam Pelestarian Hutan Mangrove di Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan Provinsi Sulawesi Selatanen
dc.subject.keywordperilaku masyarakaten
dc.subject.keywordpelestarian hutan mangroveen


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record