Show simple item record

dc.contributor.advisorNurjaya, I Wayan
dc.contributor.advisorEffendi, Hefni
dc.contributor.authorMursalin
dc.date.accessioned2014-12-09T03:09:59Z
dc.date.available2014-12-09T03:09:59Z
dc.date.issued2014
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/71084
dc.description.abstractPesisir selatan Delta Mahakam merupakan bagian dari wilayah Delta Mahakam yang dicirikan oleh adanya endapan material sedimen lewat aliran air dari muara Sungai Mahakam. Selain memiliki keanekaragaman hayati yang cukup tinggi, pesisir selatan Delta Mahakam juga kaya akan sumber daya alam berupa minyak dan gas bumi. Kegiatan eksplorasi dan eksploitasi serta proses produksi minyak dapat menjadikan peluang terhadap bahaya pada kemungkinan terjadinya pencemaran minyak. OSCP (Oil Spill Contingency Plan) merupakan sebuah tindakan yang disiapkan untuk mengantisipasi kemungkinan terjadinya pencemaran perairan oleh tumpahan minyak di suatu area. Di dalam OSCP, dua elemen utama harus diidentifikasi sebelum memasuki tahapan penilaian risiko dan tindakan respon. Analisis sensitivitas lingkungan OSCP di pesisir selatan Delta Mahakam hanya dua tahapan awal dari elemen OSCP, yaitu mengintegrasikan kondisi bahaya dengan kerentanan sumberdaya pesisir. Analisis sensitivitas lingkungan OSCP akan memetakan komponen lingkungan dalam bentuk peringkat sensitivitas dari kemungkinan pencemaran minyak sebagai upaya untuk mendukung pengembangan strategi respon dan prioritas perlindungan terhadap sumberdaya pesisir. Berdasarkan hal tersebut, tujuan dari penelitian ini adalah (1) menetapkan peringkat sensitivitas lingkungan dan (2) mengidentifikasi faktor utama yang mendukung sensitivitas lingkungan OSCP di pesisir selatan Delta Mahakam. Pengumpulan data dilakukan dengan mengelaborasi data hasil penelitian sebelumnya dari berbagai sumber, observasi lapang dan identifikasi foto udara. Hasil identifikasi dan elaborasi komponen lingkungan selanjutnya diaplikasikan kedalam metode zonal yang dimodifikasi melalui segmen garis. Analisis data untuk kondisi lingkungan pesisir seperti kemiringan pantai dan kontur dasar perairan dianalisis dengan ERDAS Imagine 9.1 dan ArcGis 9.3. Tipe pasang surut dianalisis dengan formula formzhal. Arah dan kecepatan angin dianalisis dengan WRPLOT 4.8.5. Arah dan kecepatan arus dari data model simulasi pola arus dianalisis secara deskriptif. Eksposur tidal flat dianalisis dengan indeks eksposur. Karakteristik sumberdaya pesisir dianalisis dari grid foto udara dengan ArcView GIS 3.3 dan ArcGis 9.3/10.1. Kemudian analisis sensitivitas lingkungan OSCP dianalisis melalui indeks prioritas lingkungan, dan identifikasi faktor utama penyusun sensitivitas lingkungan OSCP dianalisis dengan analisis komponen utama. Kondisi lingkungan pesisir selatan Delta Mahakam berupa substrat dasar umumnya terdiri dari pasir halus dan lumpur yang tersebar sampai ke mulut delta. Derajat kemiringan pantai sangat rendah (landai). Sekitar 25% proporsi derajat kemiringan berkisar dari tinggi sampai sangat tinggi. Kontur dasar perairan memiliki kisaran kedalaman 1-10 m. Pasang surut memiliki tipe campuran cenderung semidiurnal dengan bilangan Formzhal sebesar 0.37-0.40. Kecepatan rata-rata angin bertiup sebesar 9.07 m/s dengan resultan arah angin tenggara. Arus yang cukup kuat terjadi saat menjelang surut sebesar 0.08-0.32 m/s (musim barat) dan 0.18-0.31 m/s (musim timur). Kecepatan arus lemah terjadi saat kondisi surut sebesar 0.007-0.09 m/s (musim barat) dan 0.01-0.19 m/s (musim timur). Eksposur tidal flat sangat terlindung dengan panjang segmen garis pantai sebesar 431.96 atau sekitar 52.05% dari 829.82 km total garis pantai di area penelitian. Vegetasi mangrove terdiri dari jenis Nipa (Nypa fruticans), Pedada (Sonneratia sp), Api-api (Avicennia sp), Bakau (Rhizophora sp), Tancang (Bruguiera sp) dan Nyirih (Xylocarpus sp). Biota perairan umumnya adalah jenis crustacea, dan beberapa jenis ikan dari famili Scieanidae, Leiognathidae, Apogonidae, Engraulidae, Mullidae, dan Polynemidae. Famili burung dijumpai ± 33 famili (± 186 individu). Terdapat 6 famili burung dengan jumlah individu terbanyak, yaitu Ardeidae sebesar 10.75% (20 individu), Accipitridae sebesar 9.68% (18 individu), Alcedinidae, Columbidae, Scolopacidae masing-masing sebesar 8.60 % (16 individu) dan Laridae sebesar 8.06% (15 individu). Total luasan area bervegetasi adalah ± 65,585,045 m². Mangrove non Nipa sebesar ± 16,950,770 m², Nipa sebesar ± 48,225,223 m², semak belukar sebesar ± 188,438 m² dan rumput sebesar ± 220,614 m². Kemudian tambak udang dan ikan sebesar ± 38,805,364 m². Area pemukiman sebesar ± 551,643 m²), platfom migas sebesar ± 287,010 m², lahan terbuka sebesar ± 427,641 m² dan penempatan alat tangkap pasif sebesar ± 482 m². Berdasarkan area buffer 200 m sekitar 62.05 % area penelitian masih bervegetasi. Pesisir selatan Delta Mahakam memiliki kriteria sensitivitas sangat rendah sebesar 12.64% (105 km), kriteria sensitivitas rendah sebesar 1.78% (15 km), kriteria sensitivitas sedang sebesar 11.92% (99 km), kriteria sensitivitas tinggi sebesar 11.31% (94 km) dan kriteria sensitivitas sangat tinggi sebesar 62.37% (517.52 km). Analisis komponen utama menunjukkan 36.01% keragaman dijelaskan oleh sumbu faktor 1. Lainnya 18,53% dan 13.93% dijelaskan oleh sumbu faktor 2 dan sumbu faktor 3. Secara bersamaan, ketiga sumbu faktor tersebut menjelaskan 68.48% keragaman dari elemen sumberdaya pesisir penyusun sensitivitas lingkungan OSCP. Sumbu faktor 1 untuk ekposur tidal flat (EK), oil residence index (ORI/OR), tipe pantai (TP) dan sumberdaya hayati (SH) memiliki koefisien kombinasi linier yang cukup besar, masing-masing sebesar 0.94 (EK & OR), 0.83 (TP) dan 0.75 (SH). Hal ini menunjukkan adanya kontribusi yang sangat tinggi terhadap penyusunan tingkat sensitivitas lingkungan OSCP. Pada sumbu faktor 2, koefisien kombinasi linier sebesar 0.83 dan 0.85 terdapat pada pemanfaatan sumberdaya untuk pelabuhan (PL) dan pemukiman (PM). Sumbu faktor 3, memiliki kontribusi sebesar 0.75 dan 0.66 terdapat pada platform migas (PO) dan area tangkapan (AT). Akan tetapi pemanfaatan sumberdaya pesisir untuk PL, PM, PO dan AT baik pada sumbu faktor 2 dan sumbu faktor 3 memiliki jarak yang cukup jauh dengan variabel SInya. Hal ini dimungkinkan oleh persentase penyebaran dari tiap variabel tersebut cukup kecil (0.001-0.52%) sehingga belum menunjukkan adanya representase keeratan dari elemen sumberdaya pesisir dengan variabel SI di area penelitian.en
dc.language.isoid
dc.subject.ddcNatural Resources and Environmental Managementen
dc.titleAnalisis Sensitivitas Lingkungan OSCP (Oil Spill Contingency Plan) di Pesisir Selatan Delta Mahakam, Provinsi Kalimantan Timuren
dc.subject.keywordsensitivitas lingkunganen
dc.subject.keywordoil spill contingency planen
dc.subject.keywordDelta Mahakamen


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record