Evaluasi Ketahanan Ikan Mas Turunan Ketiga Yang Mempunyai Marka Molekuler Cyca-DAB1*05 Terhadap Infeksi Bakteri Aeromonas hydrophila
View/ Open
Date
2014Author
Arsal, La Ode Muhammad
Nuryati, Sri
Alimuddin
Metadata
Show full item recordAbstract
Serangan penyakit merupakan salah satu kendala utama dalam kegiatan budidaya ikan mas Cyprinus carpio, yang dapat menyebabkan kerugian ekonomi yang cukup tinggi, sehingga perlu penanganan yang cukup serius guna mengurangi tingkat kerugian yang ditimbulkan. Adanya infeksi akan ditanggapi oleh sistem pertahanan tubuh khususnya imun non-spesifik sebagai pertahanan pertama terhadap infeksi. Respons imun non-spesifik tersebut dapat diamati melalui uji gambaran darah. Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh infeksi bakteri Aeromonas hydrophila pada ikan mas turunan ketiga (F3) yang membawa marka molekuler Cyca-DAB1*05 terhadap gambaran darah sebagai respresentasi tanggap kebal ikan mas, serta tingkat kelangsungan hidup ikan mas pascainfeksi. Penelitian ini dilakukan dengan menginfeksikan bakteri A. hydrophila sebanyak 0,1 mL dengan kepadatan bakteri 108 cfu/mL pada ikan mas yang membawa marka molekuler Cyca-DAB1*05. Sebagai kontrol digunakan ikan mas tanpa marka (tidak diseleksi kandungan marka molekulernya), yang diperoleh dari pembudidaya ikan di Bogor, diinfeksi dengan bakteri sebagai kontrol positif, dan diinjeksi dengan bufer fosfat salin sebagai kontrol negatif. Masing-masing perlakuan terdiri atas tiga ulangan. Sebanyak 180 ekor ikan mas diuji tantang menggunakan A. hydrophila, dan ikan dipelihara dalam akuarium berukuran 100x100x60 cm3. Uji tantang dilakukan selama 14 hari. Parameter yang diamati meliputi gambaran darah dan kelangsungan hidup ikan. Darah diambil pada hari ke-0, 3, 7 dan 14 pascainfeksi untuk menghitung total sel darah merah, hemoglobin, hematokrit, total sel darah putih, dan diferensial leukosit. Hasil penelitian terhadap gambaran darah menunjukkan bahwa ikan mas yang membawa marka molekuler Cyca-DAB1*05 memiliki imunitas yang lebih baik dibandingkan ikan mas kontrol. Pada hari ke-3 pascainfeksi, terjadi penurunan total sel darah merah, hemoglobin dan hematokrit. Sebaliknya, pada hari ke-3, total sel darah putih meningkat sebagai indikasi respons imun non-spesifik. Hari ke-7 merupakan puncak dari kinerja respons imun non-spesifik yang ditandai dengan peningkatan total sel darah putih dibandingkan hari ke-3, serta adanya peningkatan persentase monosit dan neutrofil yang berperan dalam mengeliminasi patogen. Hari ke-14, respons imun non-spesifik mengalami penurunan, terlihat dari berkurangnya total sel darah putih, dan diiringi dengan peningkatan total sel darah merah, hemoglobin dan hematokrit. Pengamatan terhadap tingkat kelangsungan hidup menunjukkan ikan mas yang membawa marka molekuler Cyca-DAB1*05 memiliki tingkat kelangsungan hidup 2,6 kali lebih tinggi dibandingkan ikan mas tanpa marka. Dengan demikian, profil gambaran darah ikan mas sejalan dengan daya tahannya terhadap infeksi A. hydrophila.
Collections
- MT - Fisheries [2935]