Show simple item record

dc.contributor.advisorWardiatno, Yusli
dc.contributor.advisorPratiwi, Niken T. M.
dc.contributor.advisorRusmana, Iman
dc.contributor.authorIswantari, Aliati
dc.date.accessioned2014-11-24T06:19:20Z
dc.date.available2014-11-24T06:19:20Z
dc.date.issued2014
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/70329
dc.description.abstractEkosistem mangrove memiliki peranan penting sebagai penyumbang nutrien, terutama dalam bentuk nitrogen (N) di perairan pesisir. N di perairan mangrove dapat dihasilkan melalui mekanisme fluks bentik. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis fluks bentik dan potensi laju aktivitas bakteri di sedimen perairan mangrove terkait dengan siklus N. Penelitian ini dilaksanakan di perairan mangrove Karangantu dan Pulau Dua. Air dekat dasar dan sedimen pada perairan mangrove diambil menggunakan sediment core. Pengukuran fluks bentik dilakukan dengan menginkubasi air dekat dasar dan sedimen selama tiga jam. Perbedaan konsentrasi NH3-N, NO2-N, and NO3-N pada air dekat dasar pada waktu inkubasi nol dan tiga jam digunakan untuk menghitung nilai fluks N bentik. Selanjutnya analisis dilakukan terhadap nutrien NH3-N, NO2-N, dan NO3-N pada air pori sedimen dan dilakukan penghitungan kelimpahan kelompok bakteri nitrifikasi AOB (Ammonia Oxidizing Bacteria), nitrifikasi NOB (Nitrite Oxidizing Bacteria), denitrifikasi, DNRA (Dissimilatory Nitrate Reduction to Ammonium), dan amonifikasi pada air dekat dasar dan sedimen. Pengujian sediment-slurry dilakukan dengan menambahkan NH4Cl (untuk perlakuan aerobik) dan NaNO3 (untuk perlakuan anaerobik) dengan konsentrasi 0, 100, 300, 500, 800, dan 1000 μM pada sediment-slurry. Sedimentslurry tersebut diinkubasi selama tiga jam dengan kondisi digoyang. Konsentrasi NH3-N, NO2-N, and NO3-N pada sediment-slurry pada waktu inkubasi tiga jam digunakan untuk menghitung nilai Vmax and Km value. Hasil analisis menunjukkan bahwa konsentrasi NH3-N, NO2-N, dan NO3-N di air lebih rendah dari nutrien di sedimen. Nutrien dengan konsentrasi tertinggi pada kedua lokasi adalah NH3-N. Selanjutnya kelimpahan kelompok bakteri anaerob lebih tinggi dari bakteri aerob. Kelompok bakteri yang dominan ditemukan di sedimen perairan mangrove di kedua lokasi adalah kelompok bakteri amonifikasi. Kelimpahan kelompok bakteri denitrifikasi pada kedua lokasi lebih tinggi dibandingkan kelimpahan kelompok bakteri DNRA. Kelimpahan kelompok bakteri nitrifikasi AOB pada kedua lokasi lebih tinggi dibandingkan NOB. Fluks N bentik pada perairan mangrove Karangantu dan Pulau Dua bersifat fluktuatif. Fluks NH3-N di perairan mangrove Karangantu lebih rendah dari Pulau Dua. Nilai fluks bentik menunjukkan bahwa fluks NH3-N di Pulau Dua cenderung lebih besar dari NO2-N and NO3-N. Secara umum, sedimen di perairan mangrove Karangantu dan Pulau Dua memiliki potensi laju aktivitas (Vmax dan Km) lebih besar dalam aktivitas reduksi NO3 - oleh bakteri anaerob dibandingkan dengan aktivitas oksidasi NH3 oleh bakteri aerob. Selanjutnya potensi laju aktivitas maksimum (Vmax) dalam oksidasi NH3 dan reduksi NO3 - di sedimen perairan mangrove Karangantu cenderung lebih rendah dari Pulau Dua.en
dc.language.isoid
dc.titleFluks Bentik dan Potensi Laju Aktivitas Bakteri Terkait Siklus Nitrogen pada Sedimen Perairan Mangrove Karangantu dan Pulau Dua, Bantenen
dc.subject.keywordbakterien
dc.subject.keywordfluks bentiken
dc.subject.keywordlaju aktivitasen
dc.subject.keywordsedimen perairan mangroveen


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record