Show simple item record

dc.contributor.advisorFardiaz, Dedi
dc.contributor.advisorAndarwulan, Nuri
dc.contributor.advisorWidowati, Sri
dc.contributor.advisorBudijanto, Slamet
dc.contributor.authorKusumawaty, Inneke
dc.date.accessioned2014-11-06T03:03:13Z
dc.date.available2014-11-06T03:03:13Z
dc.date.issued2014
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/70062
dc.description.abstractTahun 2013, produksi padi nasional mencapai 71.900.000 ton. Jika jumlah ini dikonversi menjadi beras maka akan diproduksi sekitar 7.190.000 ton bekatul padi. Bekatul yang kaya protein dan minyak merupakan sumber pangan yang potensial bagi manusia. Namun, bekatul mudah tengik. Dengan proporsi asam lemak tak jenuh pada minyak lebih dari 70%, bekatul padi menjadi sangat rentan terhadap oksidasi oleh lipoksigenase dan lipase. Oleh karena itu, stabilisasi dengan pemanasan perlu segera dilakukan untuk menonaktifkan enzim dalam bekatul padi dan mencegah proses ketengikan. Ekstruder ulir ganda tanpa die digunakan dalam penelitian untuk stabilisasi bekatul padi dengan pemanasan sebelum dilakukan isolasi protein. Pemanasan dapat menurunkan kualitas gizi dan sifat fungsional protein sehingga perlu dilakukan optimasi proses ekstrusi berdasarkan kombinasi suhu dan kecepatan ulir. Untuk melaksanakan penelitian ini, padi diperoleh dari unit penggilingan padi di Sumedang. Proses penggilingan dan penyosohan padi dilakukan di F-Technopark, Institut Pertanian Bogor. Bekatul mengandung 12.0-15.6% protein dengan komposisi asam amino yang mirip dengan konsentrat protein kedelai. Isolasi protein memungkinkan penggunaannya dalam formulasi makanan dan pengembangan produk makanan baru. Sehubungan dengan hal tersebut, tujuan dari penelitian ini adalah: 1) untuk menentukan kondisi optimum proses stabilisasi bekatul padi dengan ekstruder ulir ganda tanpa die; 2) untuk mempelajari stabilitas oksidatif bekatul; 3) untuk mempelajari sifat fisikokimia konsentrat protein dari bekatul yang distabilisasi dengan ekstruder ulir ganda tanpa die; dan 4) untuk mempelajari pengaruh stabilisasi bekatul padi dengan ekstruder ulir ganda tanpa die terhadap fraksi proteinnya. Penelitian tahap satu dan dua menggunakan bekatul padi dari varietas Ciherang. Penelitian tahap tiga dan empat menggunakan bekatul padi dari varietas Pandanwangi dan Ciherang. Optimasi proses stabilisasi bekatul padi dengan ekstruder ulir ganda tanpa die dilakukan dengan menggunakan Response Surface Methodology (RSM), untuk mendapatkan kondisi optimum yaitu suhu 130.96oC dan kecepatan ulir 26.65 Hz (91 rpm). Stabilisasi bekatul padi mengakibatkan penurunan kelarutan protein yang diikuti dengan penurunan rendemen isolasi protein. Kondisi proses stabilisasi bekatul padi dengan ekstruder ulir ganda tanpa die yang diterapkan pada bekatul padi dapat menurunkan aktivitas lipoksigenase dan lipase, serta meningkatkan stabilitas oksidatif minyak bekatul padi tanpa menyebabkan kerusakan lebih lanjut pada komponen protein. Differential Scanning Calorimetry (DSC) menunjukkan bahwa entalpi konsentrat protein yang diisolasi dari bekatul padi varietas Ciherang dan Pandanwangi yang distabilkan adalah 200.98 J /g dan 173.14 J /g, lebih besar daripada konsentrat protein dari bekatul padi varietas Ciherang dan Pandanwangi yang tidak distabilisasi yaitu 109.72 J/g dan 136.03 J/g. Pemanasan dalam proses ekstrusi mengakibatkan protein mengalami denaturasi sehingga meningkatkan kapasitas penyerapan panasnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa berat molekul protein bekatul berkisar 11.19-60.29 kDa. Tiga fraksi protein telah diidentifikasi, yaitu albumin, globulin, dan glutelin. Kadar protein terlarut pada fraksi glutelin dari konsentrat protein bekatul Pandanwangi lebih besar daripada Ciherang. Dua fraksi glutelin dipisahkan, yaitu α- glutelin (30-39 kDa) dan β-glutelin (19-25 kDa). Sifat fungsional dan berat molekul fraksi protein dari konsentrat protein dari bekatul padi yang distabilisasi tetap sama dengan yang tidak distabilisasi. Pola kelarutan, aktivitas dan stabillitas emulsi, kapasitas dan stabilitas buih, kemampuan menahan air dan minyak konsentrat protein dari bekatul Ciherang dan Pandanwangi yang distabilisasi sama dengan yang tidak distabilisasi. Hasil ini menunjukkan bahwa konsentrat protein yang diisolasi dari bekatul padi yang distabilisasi berpotensi sebagai ingredien makanan.en
dc.language.isoid
dc.publisherIPB (Bogor Agricultural University)
dc.titleIsolasi dan Karakterisasi Fisikokimia Protein dari Bekatul Padi yang Distabilisasi dengan Ekstruder Ulir Ganda Tanpa Dieen
dc.subject.keywordBekatul padien
dc.subject.keywordekstruder ulir ganda tanpa dieen
dc.subject.keywordrespons surface methodologyen
dc.subject.keywordprotein bekatulen
dc.subject.keywordkarakter fisikokimiaen


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record