Show simple item record

dc.contributor.advisorSuseno, Sugeng Heri
dc.contributor.advisorJacoeb, Agoes Mardiono
dc.contributor.authorPermata, R. Roza Tirta Faradila
dc.date.accessioned2014-09-01T02:19:57Z
dc.date.available2014-09-01T02:19:57Z
dc.date.issued2014
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/69773
dc.description.abstractIkan gindara (L. flavobrunneum) dan lobster gajah (L. somniosus) merupakan jenis ikan dan lobster laut dalam non ekonomis penting, yang dikonsumsi oleh masyarakat pesisir Pelabuhan Ratu, Sukabumi. Ikan gindara dan lobster gajah biasanya dikonsumsi pada musim tertentu, dan dipercaya dapat memperbaiki fungsi fisiologis tubuh, serta meningkatkan vitalitas. Ikan gindara dan lobster gajah diduga mengandung taurin dan steroid, sehingga perlu dilakukan penelitian mengenai potensi ikan gindara dan lobster gajah. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk (1) menentukan rendemen, komposisi kimia, sumber taurin dan steroid dari ikan gindara dan lobster gajah, (2) menentukan kandungan taurin dari perlakuan perebusan dan pengukusan, serta sifat produk bubuk kering beku taurin ikan gindara, dan (3) menentukan kandungan steroid dari suhu rendah dan tinggi dengan waktu ekstraksi berbeda, serta sifat produk bubuk kering beku steroid lobster gajah. Rendemen daging dan jeroan ikan gindara masing-masing sebesar 82,35 dan 5,88%. Rendemen daging dan jeroan lobster gajah masing-masing sebesar 25,96 dan 6,03%. Komposisi kimia daging dan jeroan ikan gindara mengandung kadar protein 16,40 dan 12,11%, kadar air 63,38 dan 76,78%, kadar abu 0,59 dan 2,52%, serta kadar lemak 18,34 dan 7,51%. Daging dan jeroan lobster gajah mengandung kadar protein 12,29 dan 13,89%, kadar air 83,45 dan 75,37%, kadar abu 1,05 dan 1,42%, serta kadar lemak 0,51 dan 7,05%. Kandungan taurin daging dan jeroan ikan gindara masing-masing sebesar 44,20 mg/100 gram dan 43,91 mg/100 gram. Kandungan asam amino tertinggi adalah asam glutamat sebesar 2,62% pada bagian jeroan ikan gindara. Hasil analisis secara kualitatif lobster gajah mengandung steroid yang cenderung lebih banyak dibandingkan ikan gindara. Kandungan asam lemak tertinggi adalah asam oleat sebesar 12,40% pada bagian jeroan lobster gajah. Kandungan taurin tertinggi terdapat pada jeroan yang dikukus, yaitu 128,91 mg/100 gram (basis kering). Kandungan asam amino pada bubuk kering beku daging ikan gindara tertinggi adalah asam glutamat 2,67%. Hasil analisis secara kualitatif menunjukkan ekstrak jeroan lobster gajah pada suhu 60 °C mengandung steroid, sedangkan hasil analisis secara kuantitatif menunjukkan steroid golongan testosteron tidak teridentifikasi. Kandungan asam lemak bubuk kering beku jeroan lobster gajah didominasi oleh asam oleat sebesar 8,65%.en
dc.language.isoid
dc.titlePotensi Ikan Gindara (Lepidocybium flavobrunneum) dan Lobster Gajah (Linuparus somniosus) Sebagai Sumber Taurin dan Steroiden
dc.subject.keywordikan gindara (Lepidocybium flavobrunneum)en
dc.subject.keywordlobster gajah (Linuparus somniosus)en
dc.subject.keywordsteroiden
dc.subject.keywordtaurinen


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record