Show simple item record

dc.contributor.advisorNirmala, Kukuh
dc.contributor.advisorWidiyati, Ani
dc.contributor.authorIslama, Dini
dc.date.accessioned2014-08-26T01:49:02Z
dc.date.available2014-08-26T01:49:02Z
dc.date.issued2014
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/69736
dc.description.abstractIkan tengadak (Barbonymus schwanenfeldii) merupakan salah satu komoditas lokal daerah Kalimantan dan Sumatera yang memiliki potensi untuk dijadikan sebagai komoditas ikan hias karena bentuk tubuh dan warnanya yang indah, namun pada ukuran dewasa ikan tengadak juga dijadikan sebagai ikan konsumsi. Salah satu kendala yang dihadapi dalam budidaya ikan tengadak adalah pertumbuhannya yang masih rendah pada tahap pendederan. Rendahnya tingkat pertumbuhan diduga karena belum optimalnya faktor eksternal seperti media pemeliharaan dalam mendukung kehidupan ikan tersebut. Ikan tengadak sama halnya dengan ikan air tawar lainnya bersifat hiperosmotik terhadap lingkungannya, sehingga dibutuhkan pengaturan tekanan osmotik media melalui rekayasa salinitas dan kalsium pada media pemeliharaan agar air dan ion-ion antara tubuh dan lingkungannya berada dalam kondisi yang seimbang. Pada saat media optimal maka kebutuhan energi untuk aktivitas enzim Na+/K+/ATPase akan berkurang sehingga tersedia banyak energi (katabolisme) yang dapat dipergunakan untuk pertumbuhan. Tujuan dari penelitian ini adalah menentukan salinitas dan kadar kalsium yang terbaik pada media pemeliharaan untuk kinerja pertumbuhan benih ikan tengadak (Barbonymus schwanenfeldii), sehingga meningkatkan produksi pendederannya. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Oktober sampai Desember 2013 di Pusat Pengembangan dan Pemasaran (Raiser) Ikan Hias Cibinong, Bogor. Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) faktorial dengan 3 kali ulangan. Faktor yang diteliti adalah salinitas media dan penambahan kalsium. Salinitas media terdiri atas tiga taraf yaitu 0 ppt, 3 ppt dan 6 ppt, sedangkan penambahan kalsium terdiri atas empat taraf yaitu 0 mg L-1, 10 mg L-1, 20 mg L-1 dan 30 mg L-1. Wadah penelitian yang digunakan adalah akuarium kaca berukuran 60 cm x 40 cm x 40 cm berjumlah 36 buah dan dilengkapi dengan instalasi aerasi. Media pemeliharaan benih ikan tengadak adalah air tawar (0 ppt) dan air bersalinitas 3 dan 6 ppt yang diperoleh dari hasil pengenceran garam dengan air tawar. Penambahan kalsium (CaCO3) dilakukan pada masing-masing air bersalinitas dengan konsentrasi 0 mg L-1, 10 mg L-1, 20 mg L-1, dan 30 mg L-1. Volume air total untuk masing-masing wadah adalah 70 L. Ikan uji yang digunakan adalah benih ikan tenggadak (Barbonymus schwanenfeldii) dengan panjang 2±0.03 cm dan bobot 0.33±0.05 g. Ikan ditebar pada masing-masing wadah dengan kepadatan 1 ekor L-1. Masa pemeliharaan ikan berlangsung selama 40 hari. Pakan uji yang digunakan berupa cacing sutra (Tubifex sp.) segar dengan kandungan gizi: protein 47.23 %, lemak 10.52 %, karbohidrat 2.04 %, kadar abu 3.32 %, kadar air 81.37 % dan serat kasar 1.03 %. Pakan diberikan secara ad libitum sebanyak 3 kali sehari yaitu pagi, siang dan sore hari. Untuk menentukan salinitas dan penambahan kadar kalsium terbaik pada media pemeliharaan bagi kinerja pertumbuhan benih ikan tengadak, maka dilakukan evaluasi terhadap respon fisiologis benih ikan tengadak melalui parameter gradien osmotik, tingkat konsumsi oksigen, efisiensi pakan, kadar kalsium di air, kadar kalsium di dalam tulang, laju pertumbuhan bobot spesifik, pertumbuhan bobot dan panjang mutlak, sintasan dan daya tahan tubuh ikan terhadap arus air. Hasil penelitian menunjukkan bahwa salinitas media 3 ppt dan penambahan kalsium 20 mg L-1 merupakan media pemeliharaan terbaik untuk mengoptimalkan respon fisiologis benih ikan tengadak dengan parameter gradien osmotik dan tingkat konsumsi oksigen dicapai minimal. Gradien osmotik pada salinitas media 3 ppt yaitu 280.50±2.41 μS cm-1 dan penambahan kalsium 20 mg L-1 yaitu 277±3.61 μS cm-1 , serta tingkat konsumsi oksigen pada salinitas media 3 ppt yaitu 0.34±0.03 mgO2 g-1 jam-1 dan penambahan kalsium 20 mg L-1 yaitu 0.40±0.05 mgO2 g-1 jam-1. Sedangkan sintasan (salinitas 3 ppt yaitu 94.17±0.81 % dan penambahan kalsium 20 mg L-1 yaitu 94.13±1.53 %), laju pertumbuhan bobot spesifik (salinitas 3 ppt yaitu 6.53±0.04 %), Pertumbuhan bobot mutlak (salinitas 3 ppt yaitu 3.81±0.04 g), pertumbuhan panjang mutlak (salinitas 3 ppt dan penambahan kalsium 20 mg L-1 yaitu 3.49±0.29 cm), kadar kalsium di dalam tulang ikan (penambahan kalsium 20 mg L-1 yaitu 5.12±0.39 %), kemampuan ikan melawan arus (salinitas 3 ppt yaitu 86.33±3.33 % dan penambahan kalsium 20 mg L-1 yaitu 84.44±3.84 %) dan efisiensi pakan (salinitas 3 ppt yaitu 39.34 ±0.48 %) dicapai maksimal.en
dc.language.isoid
dc.titleRekayasa Salinitas dan Kalsium pada Media Pemeliharaan untuk Meningkatkan Produksi Pendederan Benih Ikan Tengadak (Barbonymus schwanenfeldii)en
dc.subject.keywordIkan tengadaken
dc.subject.keywordkalsiumen
dc.subject.keywordpertumbuhanen
dc.subject.keywordrespon fisiologisen
dc.subject.keywordsalinitasen


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record