Show simple item record

dc.contributor.advisorSukenda
dc.contributor.advisorWidanarni
dc.contributor.authorSaputra, Dwi Agung
dc.date.accessioned2014-08-25T05:55:29Z
dc.date.available2014-08-25T05:55:29Z
dc.date.issued2014
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/69734
dc.description.abstractPenyakit Vibriosis yang disebabkan oleh bakteri Vibrio alginolyticus yang merupakan salah satu masalah pada budidaya ikan kerapu bebek. Untuk mereduksi serangan penyakit tersebut maka dilakukan penambahan sinbiotik pada pakan yang bertujuan untuk menstimulasi sistem imun ikan kerapu bebek guna menekan laju pertumbuhan bakteri V. alginolyticus penyebab vibriosis. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap terdiri dari lima perlakuan yaitu kontrol negatif, kontrol positif, (Probiotik 104 cfu/ml 1% + Prebiotik 2 %) sinbiotik P1, (Probiotik 106 cfu/ml 1% + Prebiotik 2 %) sinbiotik P2, dan (Probiotik 108 cfu/ml + Prebiotik 2 %) sinbiotik P3. Probiotik yang digunakan jenis Bacillus sp. (NP5), sedangkan sumber prebiotik berasal dari ubi jalar (Ipomomea batatas L.). Parameter yang diamati adalah berupa penghitungan kelimpahan bakteri usus, peforma pertumbuhan, survival rate, parameter sistem imun. Data dianalisa secara statistik dengan one-way analysis of variance (ANOVA) menggunakan SPSS 16 pada selang kepercayan 95% (P<0,05). Hasil yang diperoleh pada perhitungan Total Bacterial Count (TBC), pada perlakuan sinbiotik lebih tinggi dibandingkan kontrol, sedangkan hasil perhitungan bakteri NP5R diketahui bahwa perlakuan sinbiotik dosis P3 menunjukan nilai tertinggi yaitu sebesar 6,62x103 CFU/g. Sedangkan pada perlakuan perlakuan dosis P1 dan P2 adalah 7,69x101 CFU/g dan 9,34x102 CFU/g. Sementara itu pada kontrol tidak ditemukan bakteri NP5R. Perlakuan sinbiotik dengan dosis yang berbeda meningkatkan laju pertumbuhan harian dan nilai optimal pada rasio konversi pakan (FCR) (P<0,05) bila dibandingkan dengan kontrol (P<0,05). Dari hasil yang diperoleh dari pengamatan jumlah eritrosit dan kadar Hb pada perlakuan sinbiotik setelah 30 hari perlakuan sinbiotik berbeda nyata terhadap kontrol. Setelah diinfeksi kadar eritrosit, Hematokrit, dan Hemoglobin mengalami penurunan dari semua perlakuan. Kemudian jumlah leukosit, Respiratory burst, dan Aktifitas fagositik mengalami peningkatan. Hasil pengamatan Differential Leukosit (DL) menunjukan bahwa jumlah limfosit mengalami kenaikan pasca infeksi. Perlakuan sinbiotik dengan dosis probiotik yang berbeda menunjukan bahwa jumlah limfosit berbeda nyata bila dibandingkan dengan kontrol K (+) (P<0,05). Hasil pengamatan monosit, neutrofil, dan trombosit menunjukan terjadinya kenaikan setelah infeksi pada tiap perlakuan sinbiotik, akan tetapi tidak berbeda nyata bila dibandingkan dengan kontrol K (+) (P<0,05). Nilai rasio konversi pakan dan laju pertumbuhan harian perlakuan sinbiotik P2, dan P3 menunjukan perbedaan yang nyata bila dibandingkan dengan kontrol. Respon imun pada parameter total eritrosit, hemoglobin, hematokrit, total leukosit, serta differensial leukosit, menunjukan bahwa perlakuan sinbiotik P2 lebih baik bila dibandingkan perlakuan sinbiotik lainnya maupun kontrol.en
dc.language.isoid
dc.titleStudi Pemberian Sinbiotik dengan Dosis Probiotik Berbeda O untuk Pencegahan Penyakit Vibriosis pada Ikan Kerapu O Bebeko(Cromileptesoaltivelis)en
dc.subject.keywordSinbiotiken
dc.subject.keywordVibrio alginolyticusen
dc.subject.keywordBacillus spen
dc.subject.keywordCromileptes altivelisen


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record