Show simple item record

dc.contributor.advisorSuparto, Irma Herawati
dc.contributor.advisorYopi
dc.contributor.authorRiwanto, Fariz Adrian
dc.date.accessioned2014-02-10T04:53:01Z
dc.date.available2014-02-10T04:53:01Z
dc.date.issued2013
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/67783
dc.description.abstractAmpas tebu merupakan limbah biomassa dari tanaman tebu setelah proses penggilingan dan ekstraksi niranya. Kandungan lignoselulosanya dapat dimanfaatkan menjadi sumber energi alternatif seperti bioetanol. Pada penelitian ini, ampas tebu dihidrolisis oleh enzim xilanase kemudian akan difermentasikan oleh ragi Saccharomyces cerevisiae menjadi bioetanol melalui proses sakarifikasi dan fermentasi serentak (SFS). Tiga parameter yang dianalisis pada penelitian ini ialah perlakuan awal, penambahan enzim, dan lamanya waktu fermentasi. Proses SFS dilakukan dengan waktu inkubasi selama 0, 24, 48, dan 72 jam. Ampas tebu yang diberikan NaOH dengan tambahan enzim pada jam ke-0 dan jam ke-72 menghasilkan konsentrasi bioetanol berturut-turut 53 % dan 56 %. Ampas tebu yang diberi NaOH tanpa tambahan enzim pada jam ke-0 dan jam ke-72 menghasilkan konsentrasi bioetanol berturut-turut 50 % dan 55 %. Penambahan enzim dan jam ke-72 adalah kondisi terbaik dari proses SFS untuk menghasilkan bioetanol pada penelitian ini. Akan tetapi, bioetanol hasil fermentasi belum bisa menjadi bahan bakar karena kadarnya masih jauh dari batas minimum kadar bioetanol untuk bahan bakar.en
dc.language.isoid
dc.titlePerlakuan Fisik dan Kimia pada Ampas Tebu untuk Produksi Bioetanol dengan Metode Sakarifikasi dan Fermentasi Serentaken
dc.subject.keywordampas tebuen
dc.subject.keywordbioetanolen
dc.subject.keywordSaccharomyces cerevisiaeen
dc.subject.keywordSFSen
dc.subject.keywordxilanaseen


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record