dc.description.abstract | Desa Tajur Halang dan Desa Cipelang merupakan sentra produksi talas di Kecamatan Cijeruk. Penggunaan input-input produksi yang tepat berperan penting dalam produksi yang berkualitas. Penggunaan input-input produksi yang berlebih dapat menurunkan kualitas produksi yang optimal. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis tingkat efisiensi usahatani talas dan menganalisis pendapatan usahatani talas di Desa Tajur Halang dan Desa Cipelang, Kecamatan Cijeruk, Kabupaten Bogor. Tingkat efisiensi usahatani talas dianalisis dengan Data Envelopment Analysis (DEA). Pendapatan usahatani talas dianalisis dengan analisis R/C rasio. Hasil analisis tingkat efisiensi usahatani talas menunjukkan bahwa terdapat 1 orang petani yang tidak efisien dalam menggunakan input-input produksi talas di Desa Tajur Halang, sedangkan di Desa Cipelang terdapat 6 orang petani yang tidak efisien dalam menggunakan input-input produksi talas. Pendapatan usahatani talas bagi petani yang tidak efisien memiliki pendapatan lebih rendah dibandingkan petani yang efisien di kedua desa yaitu Desa Tajur Halang dan Desa Cipelang. Besarnya pendapatan petani yang tidak efisien di Desa Tajur Halang sebesar Rp.(939.000) per m2, sedangkan di Desa Cipelang sebesar Rp 6 976 584 per m2. Dilihat dari status kepemilikan lahan, pada Desa Tajur Halang dan Desa Cipelang, pendapatan usahatani yang memiliki lahan sendiri lebih rendah daripada petani menggarap lahan garapan. Besarnya pendapatan usahatani yang memiliki lahan sendiri di Desa Tajur Halang sebesar Rp.(1.359.478) per m2, sedangkan pendapatan usahatani yang menggarap lahan garapan sebesar Rp 4.296.613 per m2. Lain halnya dengan Desa Tajur Halang, besarnya pendapatan usahatani yang memiliki lahan sendiri di Desa Cipelang sebesar Rp 5 619 186.63, sedangkan pendapatan usahatani yang menggarap lahan garapan sebesar Rp 9 363 100.87. Hal ini terjadi karena petani yang menggarap lahan Perhutani di Desa Cipelang tidak mengeluarkan biaya sewa atau biaya pajak tanah. Berdasarkan luas lahan yang digunakan, pendapatan usahatani di Desa Tajur Halang pada luas lahan lebih dari 1.633 m2 memiliki nilai paling tinggi dibanding luas lahan lainnya, yaitu sebesar Rp.8.018.627. Di Desa Cipelang, pendapatan usahatani pada luas lahan lebih dari 3.377 m2 memiliki nilai paling tinggi dibanding luas lahan lainnya, yaitu sebesar Rp 14.474.742.44.. | en |