Hubungan stimulasi psikososial di rumah dan proses pembelajaran dengan kecerdasan majemuk anak taman kanak-kanak di Kecamatan Pamulang Kota Tangerang Selatan
Relationship of psychosocial stimulation at home and learning process in school with multiple intelligences of kindergarten students at Pamulang district in South Tangerang city
Abstract
Anak prasekolah merupakan kelompok usia yang berada dalam proses perkembangan yang unik, karena perkembangannya bersamaan dengan masa peka (golden age). Masa ini merupakan waktu yang paling tepat untuk memberikan bekal yang kuat kepada anak karena pertumbuhan otak anak sangat cepat sehingga mencapai 50 persen dari keseluruhan perkembangan otak anak selama hidupnya. Berdasarkan hal tersebut maka penelitian ini dilakukan dengan tujuan mengidentifikasi karakteristik sekolah dan proses pembelajaran anak prasekolah, mengidentifikasi tingkat kecerdasan majemuk anak prasekolah, menganalisis hubungan karakteristik anak, karakteristik keluarga, dan stimulasi psikososial dengan tingkat kecerdasan majemuk anak prasekolah, menganalisis hubungan proses pembelajaran dengan tingkat kecerdasan majemuk anak prasekolah Penelitian ini menggunakan desain cross sectional study yang dilakukan di empat sekolah di Kecamatan Pamulang Tangerang Selatan pada bulan April-Mei 2012. Lokasi penelitian dilakukan di Kecamatan Pamulang kota Tangerang Selatan penarikan contoh dilakukan secara acak (random sampling) sehingga terpilihlah delapan sekolah yang mewakili Kecamatan Pamulang Tangerang Selatan. Dari delapan data tersebut dilakukan penentuan sekolah yang dipilih secara sengaja (purposive) dengan didasarkan pada beberapa kriteria yaitu (1) sekolah dengan jumlah anak didik lebih dari 100 orang anak setiap tahun; (2) sekolah untuk kalangan menengah atas; (3) proses pembelajaran yang dilakukan menggunakan sistem sentra; (4) memiliki kategori sekolah non agama dan sekolah agama. Selanjutnya, kriteria contoh dalam penelitian ini adalah anak kelas TK B dari sekolah terpilih yang berusia 5 sampai 6 tahun, sehingga contoh yang di dapat sehingga terpilihlah empat sekolah yaitu dua sekolah TK umum dan dua sekolah TK agama dari masing-masing sekolah maka dipilihlah 30 anak, maka jumlah total keseluruhan contoh adalah 120 anak. Jenis data yang digunakan ini adalah data primer dan sekunder. Data primer (karakteristik anak dan keluarga, stimulasi psikososial, proses pembelajaran, kecerdasan majemuk) dikumpulkan dengan alat bantu kuesioner dan pengamatan langsung, sedangkan data sekunder (jumlah anak, profil sekolah, keadaan umum sekolah serta karakteritik sekolah) dikumpulkan melalui data sekolah. Kuesioner stimulasi psikososial dengan menggunakan Home Observation for Measurement of Environmental (HOME) Inventory yang dikembangkan oleh Caldwell, (1984) dengan α= 0.777 terdiri dari 55 butir pernyataan. Kuesioner proses pembelajaran terdiri 36 butir pertanyaan sementara, kuesioner kecerdasan majemuk yang dikembangkan oleh Hastuti (2006) dengan α= 0.793 yang terdiri dari 40 butir pernyataan untuk masing-masing terdiri dari 5 butir pertanyaan pada tiap kecerdasan mencakup motorik kasar, motorik halus, bahasa, matematika, interpersonal, intrapersonal, musik dan visual spasial. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu analisis statistika deskriptif dan analisis statistika inferensial. Analisis statistika inferensial yang digunakan adalah uji korelasi Spearman dan Pearson, serta uji beda. Berdasarkan sebaran anak, proporsi anak pada penelitian ini yaitu anak perempuan sebesar (57,5%), oleh anak laki-laki sebesar (42,5%) Pada karakteristik keluarga terlihat bahwa tiga perempat ayah rata-rata usia 38,45 tahun dan separuh dari ibu rata-rata usia 34,45 tahun. Rata-rata pendapatan keluarga per bulan adalah Rp 11.717.500 per bulan. Stimulasi psikososial yang diberikan orangtua kepada anak berada pada kategori tinggi dan sedang yaitu 67,5 persen pada kategori tinggi dan pada kategori sedang yaitu 30.1 persen. Proses pembelajaran baik pada TK umum dan TK agama berada pada kategori tinggi yaitu 100,0 persen. Kecerdasan majemuk pada TK umum dan TK agama berada pada kategori tinggi yaitu 98,0 persen. sisanya memiliki kecerdasan majemuk 2,0 persen terkategori sedang. Kata Kunci: Anak prasekolah, stimulasi psikososial, proses pembelajaran, kecerdasan majemuk. Preschool children are the age group in a unique development process, because it is the sensitive period or the golden age. This period is the best time to give a strong provision to the child because in this period, the child’s brain grows 50 percent of overall brain development during his or her lifetime. Under this condition, this study was conducted in order to identify the characteristics of schools and preschool learning process, to identify multiple intelligence preschool level, to analyze the relation between children’s characteristics, family characteristics, and psychosocial stimulation and the multiple intelligence preschool level, and to analyze the relationship between learning process and level of intelligence of the preschoolers. This study used cross-sectional design study and conducted in four schools in the District of South Tangerang Pamulang from April-May 2012. The location of the research was in the District of South Tangerang city Pamulang. Eight schools represented South Tangerang District Pamulang were chosen randomly. Selected sample (purposive ) from eight schools refer to several criteria: ( 1 ) the number of school students are more than 100 children each year , (2 ) the schools are for upper middle class, (3 ) the learning process is done using a central system, (4 ) the schools are non- religious kindergarten and religious kindergarten. Other than those, the criteria of the samples in this study are children at kindergarten class B from selected schools aged 5 to 6 years. Based on these criteria, the samples are elected, they are four schools, two non-religious kindergartens and two religious kindergartens with 30 students each.
Collections
- MT - Human Ecology [2190]