Show simple item record

dc.contributor.advisorEkayani, Meti
dc.contributor.advisorNuva
dc.contributor.authorMita
dc.date.accessioned2013-07-22T02:57:52Z
dc.date.available2013-07-22T02:57:52Z
dc.date.issued2010
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/64782
dc.description.abstractPerkampungan Budaya Betawi (PBB) merupakan kawasan wisata yang terletak di Kelurahan Srengseng Sawah, Kecamatan Jagakarsa, Jakarta Selatan. Kondisi alam yang tenang dan nyaman dengan pemandangan Situ Babakan menjadi obyek wisata yang banyak dikunjungi masyarakat. Tingkat kunjungan yang cenderung meningkat dari tahun ke tahun merupakan kondisi yang baik bagi kegiatan wisata di PBB. Namun di sisi lain, hal tersebut justru dapat menimbulkan penurunan daya dukung lingkungan apabila tidak dikelola dengan baik dan mengedepankan asas keberlanjutan (sustainability). Berdasarkan pengamatan di lapangan, saat ini kondisi kualitas lingkungan kawasan wisata PBB mulai mengalami penurunan. Oleh karena itu, diperlukan upaya pengelolaan yang ramah lingkungan pada kawasan wisata PBB. Pengelola bermaksud menerapkan konsep segmentasi dimana atraksi wisata pada kawasan PBB dibagi menjadi tiga segmen, yang terdiri atas wisata air, agro, dan budaya. Penerapan segmentasi ini diharapkan dapat membatasi jumlah pengunjung dan memecah konsentrasi pengunjung pada tiga titik tersebut sehingga tekanan terhadap lingkungan dapat diperkecil. Disamping itu, penetapan tarif di setiap segmentasi akan menciptakan dana konservasi lingkungan yang akan dialokasikan untuk perbaikan terhadap kualitas lingkungan PBB. Dengan demikian, agar pengelolaan kawasan wisata PBB dapat memberikan manfaat dari segi ekonomi dan peningkatan kualitas lingkungan, diperlukan kerjasama dan persepsi berbagai pihak, yaitu masyarakat, pengunjung, pemda, dan pihak pengelola kawasan wisata PBB. Berdasarkan analisis yang telah dilakukan, diketahui bahwa karakteristik pengunjung obyek wisata PBB sebagian besar berjenis kelamin laki-laki, berusia antara 30 – 39 tahun tahun dan memiliki status sudah menikah. Mayoritas pendidikan terakhir pengunjung kawasan PBB adalah sarjana dan umumnya sudah bekerja. Tingkat pendapatan pengunjung berada pada kisaran Rp. 3.000.000,00 – Rp. 4.000.000,00 dan berdomisili satu kelurahan dengan PBB. Persepsi multipihak terhadap penetapan tiket masuk di setiap segmentasi wisata kawasan wisata PBB dikelompokkan menjadi tiga, yaitu persepsi pengelola, pengunjung, dan dinas pariwisata dan kebudayaan. Semua pihak menyatakan setuju dengan konsep segmentasi dan setuju dengan penetapan tarif di setiap segmentasi wisata tersebut namun perlu adanya penambahan atraksi wisata dan penyediaan fasilitas umum yang perlu ditambah atau diperbaiki. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa 82 persen responden bersedia untuk membayar tarif masuk di segmentasi wisata air. Sedangkan 67 persen responden bersedia untuk membayar tarif masuk di segmentasi wisata agro dan pada wisata budaya, 70 persen responden bersedia untuk membayar tarif masuk di segmentasi wisata tersebut. iv Diketahui nilai rata-rata WTP pengunjung kawasan wisata PBB sebesar Rp. 2.800 untuk wisata air, Rp. 6.600 untuk wisata agro, dan Rp. 8.700 untuk wisata budaya dengan estimasi pendapatan yang dapat diterima pengelola setiap tahunnya jika menerapkan tarif masuk di setiap segmentasi wisata adalah Rp. 1.078.743.100. Jika dibandingkan dengan anggaran yang diperkirakan oleh pengelola PBB, maka pengelola akan mempunyai dana sebesar Rp. 578.743.100 yang akan dialokasikan untuk memperbaiki kualitas lingkungan di PBB. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi besarnya nilai WTP pengunjung pada segmentasi wisata air adalah umur, status pernikahan dan pengetahuan tentang segmentasi. Sedangkan pada wisata agro dan budaya adalah umur, pengetahuan tentang segmentasi wisata dan domisili. Keberadaan kawasan wisata PBB sedikit banyak telah memberikan dampak perubahan pendapatan masyarakat sekitar PBB. Pendapatan rata-rata masyarakat sekitar PBB mengalami peningkatan pendapatan dengan adanya PBB. Pendapatan rata-rata masyarakat sekitar PBB mengalami peningkatan pendapatan dengan adanya PBB, yaitu Rp. 600.000 untuk guide PBB, Rp.640.000 untuk petugas kebersihan, Rp. 450.000 untuk petugas administrasi, Rp. 3.164.000 untuk pedagang makanan, Rp. 500.000 untuk pedagang cinderamata, dan Rp. 100.000 untuk petani buah-buahan.en
dc.subjectBogor Agricultural University (IPB)en
dc.titleSegmentasi Tarif Masuk Kawasan Wisata Perkampungan Budaya Betawi Kelurahan Srengseng Sawah, Kecamatan Jagakarsa, Jakarta Selatanen


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record