Analisis Kandungan Logam Berat Merkuri (Hg) pada Daging Ikan Sapu-sapu (Pterygoplichthys pardalis) di Sungai Ciliwung
Abstract
Ciliwung River which flow from Bogor, Bogor City, Depok, and Jakarta was already categorized as polluted river of heavy metal. One of activities in Ciliwung river is catching suckermouth catfish. Suckermouth catfish caught in Ciliwung river used as raw food for “otak-otak”, “meat ball”, “siomay”, and “kerupuk”. The objectives of this study are to determine the concentration of Hg in suckermouth catfish flesh and compare it with quality standard as to know its safe consumption limit and to give recomendation on management based in Ciliwung River. The substation is divided on 3 different locations: Bogor Botanical garden (Bogor), Ir. H Djuanda St. (Depok) and Gunuk St. (Jakarta). The mercury analysis is conducted using the AAS method. Mercury concentration in suckermouth catfish flesh from these three locations are <0.001 mg/kg. Based on the field observation, these three locations have an identical pollution sources like domestic and industrial waste. Therefore a cooperation between the government and the peoples is a must to control the pollution on Ciliwung River Sungai Ciliwung khususnya yang melintasi Bogor, Kota Bogor, Depok dan Jakarta sudah masuk dalam kategori sungai yang tercemar logam berat. Beberapa aktivitas yang terjadi di Sungai Ciliwung adalah aktivitas penangkapan ikan sapu-sapu yang dijadikan sebagai bahan baku olahan produk makanan seperti otak-otak, bakso, siomay, dan kerupuk. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kandungan logam berat merkuri pada daging ikan sapu-sapu dan membandingkannya dengan baku mutu sehingga dapat ditentukan batas aman konsumsi serta memberikan rekomendasi pengelolaan. Titik sampling pengambilan ikan sapu-sapu dibagi dalam tiga lokasi yaitu Kebun Raya Bogor (Bogor), Jl. Ir. H Djuanda (Depok), dan Jl. Gunuk (Jakarta). Analisis logam berat merkuri menggunakan metode AAS. Konsentrasi logam berat merkuri pada daging ikan sapu-sapu dari ketiga lokasi stasiun sebesar <0.001 mg/kg. Berdasarkan hasil pengamatan secara umum, ketiga lokasi sampling memiliki sumber pencemaran logam merkuri yang hampir sama yaitu bersumber dari limbah domestik, limbah pekotaan, dan limbah industri. Dengan demikian diperlukan kerjasama antar masyarakat dan pemerintah dalam melakukan pengelolaan terhadap perairan Sungai Ciliwung.