Kandungan Logam Berat Fe, Cu, Cr dan Zn pada Juvenil Ikan Kerapu Macan (Epinephelus fuscoguttatus) yang Dipaparkan pada Limbah Baja (Slag)
View/ Open
Date
2013Author
Aida, Gilang Rusrita
Kamal, M Mukhlis
Wardiatno, Yusli
Metadata
Show full item recordAbstract
Slag is the waste generated from the steel foundries which have been used in some of countries. In Indonesia, this waste can not be utilized. Government Regulation No. 85, 1999 clasifies slag into B3 waste because of heavy metal (Fe, Cr, Cu and Zn) that containing inside and it is feared will be released to the aquatic environment organism if exposed continuously, in order that the laboratory-scale studies are needed to determine the content of heavy metals of the organism under slag’s exposure. The organism that used on this experiment is tiger grouper juvenile (Epinephelus fuscoguttatus) which is one of the fish associated with coral ecosystems and it may affected the release of metals from slag’s exposure. The results that used for 6 treatments slag sediment’s exposure (A: 100% slag; B: 80% slag, C: 60% slag; D: 40% slag, E: 20% slag and F: marine sand 100%) shows the different content of heavy metals in fish meat after exposure. However, ANOVA test showed no significant differences with respect to the content of heavy metals before and after exposure (p>0.05). This indicates that the slag does not affect the content of heavy metals (Fe, Cr, Cu and Zn) in juvenile tiger grouper. Slag merupakan limbah yang dihasilkan dari industri peleburan baja yang telah dimanfaatkan di beberapa negara. Di Indonesia, limbah ini belum dapat dimanfaatkan karena PP No. 85 Tahun 1999 menggolongkan slag ke limbah B3 karena kandungan logam berat yang dikhawatirkan akan terlepas ke perairan jika terpapar terus-menerus. Perbedaan perlakuan ini menjadikan acuan untuk dilakukan pengujian skala laboratorium untuk mengetahui kandungan logam berat Fe, Cr, Cu dan Zn pada biota setelah dipaparkan slag. Biota yang digunakan yaitu juvenil ikan kerapu macan (Epinephelus fuscoguttatus) yang merupakan salah satu ikan yang berasosiasi dengan ekosistem karang dan dapat terkena dampaknya jika terjadi pelepasan logam dari slag yang dipaparkan. Hasil penelitian dengan 6 perlakuan pemaparan sedimen slag (A: slag 100%; B: slag 80%; C: slag 60%;D: slag 40%; E: slag 20% dan F: pasir laut 100%) menunjukkan adanya perbedaan kandungan logam berat Fe, Cr, Cu dan Zn pada daging juvenil ikan kerapu macan setelah pemaparan. Namun, hasil uji ANOVA menunjukkan perbedaan yang tidak signifikan terhadap kandungan logam berat sebelum dan setelah pemaparan (p>0.05). Hal ini menunjukkan bahwa slag tidak mempengaruhi kandungan logam berat (Fe, Cr, Cu dan Zn) pada daging juvenil ikan kerapu macan.