Show simple item record

dc.contributor.advisorIsmail, Ahyar
dc.contributor.authorAryandini, Rahayu
dc.date.accessioned2013-04-29T06:07:12Z
dc.date.available2013-04-29T06:07:12Z
dc.date.issued2013
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/63063
dc.description.abstractKontribusi sektor industri di Kabupaten Sukabumi merupakan terbesar kedua setelah sektor pertanian. Salah satu industri yang ada di Kabupaten Sukabumi adalah industri tahu. Sentra industri tahu yang ada di Kabupaten Sukabumi terletak di Desa Cisaat yang terdapat tujuh industri tahu. Industri tahu berkontribusi secara nyata dalam penyediaan pangan bergizi karena tahu merupakan sumber protein nabati yang efisien dan terbuat dari kedelai yang mampu memenuhi kebutuhan protein harian yang diperlukan oleh tubuh. Industri tahu menghasilkan produk utama, produk sampingan dan limbah. Limbah yang dihasilkan cukup banyak yaitu sebesar 16.750 liter limbah cair setiap 1 ton tahu yang dihasilkan. Besarnya volume limbah berpotensi menimbulkan dampak terhadap lingkungan dan kesehatan masyarakat. Oleh karena itu, perlu dilakukan pengolahan limbah, salah satunya dengan menggunakan Instalasi pengolahan Air Limbah (IPAL) dengan teknik biogas. Tujuan penelitian ini adalah mengestimasi biaya eksternal yang ditanggung oleh industri tahu di Desa Cisaat dalam melakukan pengolahan limbah dengan menggunakan IPAL; menganalisis perubahan pendapatan usaha industri tahu sebelum dan sesudah adanya internalisasi biaya eksternal; dan mengidentifikasi persepsi masyarakat terhadap limbah industri tahu. Data yang digunakan dalam penelitia ini adalah data primer dan sekunder. Metode yang digunakan adalah metode kualitatif dan kuantitatif. Biaya pembangunan IPAL yang dapat digunakan selama 10 tahun adalah Rp 706.800.000 dan total biaya operasional per tahun adalah Rp 32.400.000. Biaya pembangunan IPAL per pabrik tahu adalah Rp 29.450 dan biaya operasional per tahun per pabrik tahu adalah Rp 13.500. Nilai tersebut akan dikalikan dengan skala produksi per hari masing-masing pabrik tahu. Setelah internalisasi biaya pengolahan limbah dengan IPAL, pendapatan masing-masing pabrik tahu masih bernilai positif (menguntungkan) namun terjadi penurunan pendapatan dengan rata-rata penurunan per pabrik tahu adalah sebesar 16,43%. Persepsi masyarakat mengenai kerusakan lingkungan yang terjadi setelah adanya pabrik tahu di Desa Cisaat adalah perubahan kondisi air, udara, lingkungan yang menjadi buruk dari kondisi sebelumnya, dan produksi pertanian yang mengalami penurunan serta gangguan kesehatan masyarakat, sehingga masyarakat setuju dengan adanya pembangunan IPAL untuk mengurangi dampak negatif dari limbah produksi tahu Desa Cisaat. Guna menanggulangi masalah tersebut, perlu dukungan pemerintah dalam peningkatan kulitas sungai dengan membangun IPAL teknik biogas dan mengadakan penyulhan di Desa Cisaat. Perlu dilakukan penelitian lanjutan mengenai seberapa besar nilai kerugian akibat dampak yang ditimbulkan oleh limbah cair tahuen
dc.subjectBogor Agricultural University (IPB)en
dc.subjectpabrik tahuen
dc.subjectbiaya eksternalen
dc.subjectinternalisasien
dc.titleInternalisasi Biaya Eksternal dan Persepsi Masyarakat terhadap Pabrik Tahu (Studi Kasus: Desa Cisaat Kecamatan Cisaat Kabupaten Sukabumi)en


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record