Studi Habitat dan Pertumbuhan Ikan Belida (Chitala lopis) di Daerah Perairan Sungai Kampar, Provinsi Riau
Abstract
Ikan belida (Chitala lopis) merupakan ikan air tawar asli Indonesia yang dilindungi berdasarkan SK Mentan No. 716/kpts/Um/10/80, memiliki nilai ekologi dan ekonomis yang cukup tinggi sebagai ikan hias dan konsumsi. Data statistik Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Riau (2005) melaporkan keberadaan populasi ikan belida di Daerah Aliran Sungai Kampar sudah sangat berkurang, diduga tidak hanya disebabkan dari aktivitas penangkapan yang lebih (Over Fishing) tetapi juga adanya tekanan ekologis pada habitat ikan belida tersebut. Penelitian ini bertujuan mengkaji aspek habitat dan biologi pertumbuhan untuk mendapatkan informasi berguna bagi penentuan habitat yang cocok dalam upaya konservasi dan pengelolaan secara optimal agar sumberdaya ikan belida tetap lestari. Penelitian dilakukan di pada bulan Mei sampai November 2009, di lima lokasi antara lain; Waduk Kuto Panjang, Sungai Teso, Langgam, Rantau Baru, dan Kuala Tolam. Objek yang dikaji berupa panjang-bobot ikan, parameter fisika-kimia perairan, dan mengamati komposisi vegetasi serta kerusakan pinggiran sungai di lokasi penangkapan ikan belida. Dari pengklasteran habitat perairan Sungai Kampar ditentukan menjadi dua kelompok habitat saja yang memiliki perbedaan karakteristik dasar yaitu; kelompok habitat perairan mengalir (Sungai Teso, DAS Langgam, Rantau Baru, dan Kuala Tolam) dan habitat perairan tergenang (Waduk Kuto Panjang). Adapun terjadinya hierarki pengelompokkan pada habitat perairan mengalir disebabkan adanya perbedaan kondisi lingkungan perairan antara bagian hulu dan hilir sungai yaitu pada parameter: kecerahan, pH, kesadahan, alkalinitas, dan ancaman kerusakan vegetasi pinggiran sungai.