Segregasi Spasial Udang Mantis Harpiosquilla raphidea dan Oratosquillina gravieri pada Pantai Berlumpur di Kuala Tungkal, Kabupaten Tanjung Jabung Barat, Jambi
Abstract
Udang mantis merupakan salah satu hasil perikanan yang memiliki nilai ekonomis penting dan merupakan komoditas ekspor. Udang mantis dikenal dengan nama udang ronggeng, udang belalang, udang nenek, dan udang ketak. Udang mantis hidup di dasar perairan dengan tipe substrat berupa pasir atau pasir berlumpur. Nelayan melakukan penangkapan dengan semua ukuran mulai dari yang berukuran kecil hingga udang yang berukuran besar dan bertelur. Udang mantis cenderung mencari habitat yang sesuai dengan kehidupannya. Oleh karena itu, diperlukan adanya upaya domestikasi tentang aspek ekologi udang mantis di Kuala Tungkal agar kelestariannya terjaga. Penelitian ini bertujuan untuk menghitung jumlah udang mantis, pola distribusi, dan parameter lingkungan yang mempengaruhi kehidupan udang mantis meliputi suhu, salinitas, pH, dan DO (Disolved oxygen) serta tipe substrat. Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat digunakan dalam upaya pengelolaan untuk mempertahankan kelestarian udang mantis di alam. Penelitian dilakukan pada bulan Juni 2010 hingga Juli 2010 di pantai berlumpur, Kuala Tungkal, Jambi. Penentuan lokasi stasiun dan pengambilan udang dilakukan secara acak. Lokasi pengamatan dibagi menjadi 3 stasiun yang selanjutnya masing-masing dibagi menjadi 10 substasiun (sapuan). Pengambilan contoh substrat dilakukan pada setiap sapuan 1, 5, dan 10 pada masing-masing stasiun. Alat dan bahan yang digunakan antara lain pH meter, DO meter, refraktometer, termometer, sondong, GPS, kamera digital, wadah, udang mantis, dan lumpur. Analisis substrat dilakukan di Laboratorium Lingkungan Akuakultur, Departemen Budidaya Perairan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, IPB dan Laboratorium Analisis Tanah, Departemen Manajemen Sumberdaya Lahan, Fakultas Pertanian, IPB.