Landcover Changes Effect Analysis to Cilamaya Watershed Hydrological Function
Analisis Pengaruh Perubahan Lahan Terhadap Fungsi Hidrologis Sub DAS Cilamaya
Abstract
Watershed is a region bounded by the ridge, which can holds, save the rainwater and distribute it to the sea. Watershed has a good hydrological function if its can reduce fluctuations surge in the flow of surface water caused by rain (Djuwansah, 2006). The objective of this study was to obtain a map of landuse change and the run-off coefficient (C) in year 2000 and 2007 and get the analysis of hydrological functions of the Cilamaya watershed. The methods of this research was collecting data, processing data by using the software Arc Map Version 10, Microsoft Excel, USGS Thornthwaite Water Balance Model Version 1.1.0. In year 2000, the forest area of 554.02 ha and rice fields 14721.20 ha. In year 2007, the forest area remaining was 314.73 ha, rice fields was 5155.52 ha and opened ground 34.63 ha. The results of the run-off coefficient (C) in 2000 was 0.63, while in 2007 was 0.94. Qmax and Qmin ratio in year 2000 was 120, while in 2007 was 6977. In 2000, Cilamaya watershed was in the medium condition, whilst in 2007 Cilamaya watershed was in a bad condition. Daerah aliran sungai (DAS) adalah suatu wilayah daratan yang secara topografik dibatasi oleh punggung-punggung gunung yang menampung dan menyimpan air hujan untuk kemudian menyalurkannya ke laut melalui sungai utama. Koefisien air larian atau sering disingkat C adalah bilangan yang menunjukan perbandingan antara besarnya air larian terhadap besarnya curah hujan. Angka koefisien air larian ini merupakan salah satu indikator untuk menentukan apakah suatu DAS telah mengalami gangguan (fisik) (Asdak, 2007). Fungsi hidrologi daerah aliran sungai (DAS) adalah peranan daerah tersebut dalam merespons curah hujan yang jatuh yang kemudian mengalir menjadi air permukaan. Suatu DAS dikatakan memiliki fungsi hidrologi yang baik apabila perannya baik dalam meredam lonjakan fluktuasi aliran permukaan yang diakibatkan oleh turunnya hujan (Djuwansah, 2006). Penelitian ini mempunyai tujuan yaitu mendapatkan peta penggunaan lahan Sub Das Cilamaya tahun 2000 dan tahun 2007, mendapatkan koefisien aliran (C) pada tahun 2000 dan tahun 2007 serta menganalisis koefisien aliran (C) tersebut terhadap perubahan lahan yang terjadi, dan terakhir mendapatkan analisis fungsi hidrologis Sub Das Cilamaya. Metode penelitian yang dilakukan meliputi pengumpulan data sekunder, pengolahan data menggunakan perangkat lunak Arc Map Version 10, Microsoft Excel, USGS Thornthwaite Water Balance Model Version 1.1.0 dan menganalisis data perubahan penggunaan lahan, serta untuk mengetahui analisis fungsi hidrologis dari Sub Das Cilamaya dilakukan analisis rasio data debit maksimum dan minimum tahun 1999 hingga tahun 2008 berdasarkan SK Menteri Kehutanan Nomor : 52/Kpts-II/2001 Tentang Pedoman Penyelenggaraan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai.