Fungsi Transfer Hubungan Jumlah Uang Beredar dan Tingkat Inflasi
View/ Open
Date
2010Author
Handayani, Feb Rina
Masjkur, Mohammad
Angraini, Yenni
Metadata
Show full item recordAbstract
Inflasi merupakan salah satu bentuk penyakit ekonomi yang sering dialami oleh hampir semua negara. Dalam perekonomian Indonesia, permasalahan tingkat inflasi merupakan indikator ekonomi makro yang sangat penting karena jika tidak segera diatasi, tingkat inflasi mempunyai dampak negatif yang parah terhadap perekonomian. Menurut Teori Kuantitas Uang, adanya perubahan jumlah uang beredar akan mempengaruhi perubahan tingkat harga yang biasa disebut tingkat inflasi. Model fungsi transfer yang merupakan suatu model peramalan deret waktu berganda yang menggabungkan beberapa karakteristik model-model ARIMA satu peubah dengan beberapa karakteristik analisis regresi digunakan untuk mengetahui hubungan perubahan jumlah uang beredar dan tingkat inflasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa model fungsi transfer lebih baik untuk peramalan tingkat inflasi bulanan dibandingkan dengan model ARIMA. Dari model fungsi transfer yang diperoleh dapat diketahui bahwa tingkat inflasi dipengaruhi oleh tingkat inflasi satu bulan, dua belas bulan, dan tiga belas bulan sebelumnya serta dipengaruhi oleh perubahan jumlah uang beredar satu bulan, dua bulan, tiga belas bulan, dan empat belas bulan sebelumnya. Selain itu, hasil peramalan dengan model fungsi transfer juga sudah mendekati data aktualnya. Hal ini terlihat dari nilai MAPE dan MAD yang relatif kecil, yaitu masing-masing sebesar 9.65% dan 0.34. Sedangkan dengan model ARIMA didapatkan nilai MAPE dan MAD masing-masing sebesar 100.51% dan 3.25.