Vegetation Ecology and Ethnobotany of Mount Cibodas Karst Regions, Ciampea, Bogor
Ekologi Vegetasi dan Etnobotani Kawasan Karst Gunung Cibodas, Ciampea, Bogor
Abstract
Karst has a meaning of a landscape that is specifically developed in carbonate rocks (limestone), either single or in groups, formed and influenced by the leaching process (karstification) in higher degree than the other rock. Living vegetation within Karst region is typical, both in terms of form and species composition. Trees that live in karst areas are usually small and lesser canopy, deeper roots system, and winding, and stick to the cliffs. An interrelationship between human and natural resources of plants and their environmental factor is called ethnobotany. Value of biodiversity to society is calculated based on the Index Cultural of Significance (ICS). The dominant type of treegrowth level is the type of Macaranga sp. (ki bolong), at the sapling level is Prunus avium (ceri) and Macaranga sp. (ki bolong). At pole growth level, the dominant level is Piper aduncum (seuseurehan) and Calliandra calothyrsus (kaliandra). At the lower level, the dominant plants are Axonopus compresus (rumput teki) and Imperata cylindrica (ilalang). The higher of ICS indicates higher plant utilization in public life. Plant that has the highest value is coconut with a value of 157. Karst mengandung makna sebagai suatu bentang alam yang secara khusus berkembang pada batuan karbonat (batugamping), baik berkelompok maupun tunggal dibentuk dan dipengaruhi oleh proses pelarutan (karsitifikasi) yang derajatnya lebih tinggi dibanding kawasan batuan lainnya. Vegetasi yang hidup di kawasan karst sangat khas, baik dilihat dari segi bentuk dan komposisi jenisnya. Pepohonan yang hidup di kawasan karst biasanya kecil dan bertajuk jarang, perakaran dalam dan berkelok-kelok, serta menempel pada tebing-tebing. Hubungan timbal balik antara manusia dan lingkunganny adisebut etnobotani. Nilai keanekaragaman hayati bagi masyarakat dihitung berdasarkan nilai Index Cultural of Significance (ICS). Jenis yang dominan pada tingkat pohon adalah jenis Macaranga sp. (ki bolong), pada tingkat tiang adalah Prunus avium (ceri) dan Macaranga sp. (ki bolong). Pada tingkat pancang yang dominan adalah Piper aduncum (seuseurehan) dan Calliandra calothyrsus (kaliandra). Pada tingkat tumbuhan bawah yang dominan adalah Axonopus compresus (rumput teki) dan Imperata cylindrica (ilalang). Semakin tinggi nilai ICS menunjukkan semakin tinggi nilai pemanfaatannya dalam kehidupan masyarakat. Tumbuhan yang memiliki nilai ICS tertinggi yaitu kelapa dengan nilai sebesar 157.
Collections
- UT - Biology [2151]