Testicular cell transplantation of neon tetra fish Paracheirodon innesi to different ages of common carp fry
Transplantasi sel testikular ikan neon tetra Paracheirodon innesi pada benih ikan mas umur berbeda
Abstract
Neon tetra Paracheirodon innesi is an ornamental fish that have high export value. However, production is still relatively low due to low fecundity (approximately 180 eggs/brood). Technology of neonf tetra (as donor fish) testicular cell transplantation to common carp which have high fecundity provides a promising way to overcome the problem of neon tetra production. This research was performed to determine the optimum age of common carp fry (as recipient fish) that is able to receive donor cells and allow high success of transplantation. In this research, the testes of neon tetra fish were dissociated by 0.5% trypsin solution. The testicular cells were labeled with PKH-26 fluorescent dye, and then transplanted into the peritoneal cavity of 7, 10 and 14 days post hatching common carp fry. The results showed that the survival of 7 day-old transplanted fry (31.25%) was lower than that of 10 day-old (37.75%) and 14 day-old transplanted fry (56.25%). Percentage of fish colonized testicular cells donor at 21 days posttransplantation on 7 day- and 10 day-old fry was similar (80%), while on 14 dayold fry was 60%. Based on the cumulative transplantation success rate (survival and colonization rates), transplantation on 14 day-old fry (33.75%) showed higher result compared to transplantation on 7 day-old fry (25.00%) and 10 day-old fry (30.00%). Thus, it can be concluded that transplantation of neon tetra testicular cells to common carp fry have been successfully carried out, and the optimum age of common carp fry to transplantation was 14 days after hatching. Ikan neon tetra Paracheirodon innesi merupakan ikan hias yang memiliki nilai ekspor yang tinggi. Namun demikian, tingkat produksinya masih relatif rendah karena fekunditas ikan neon tetra yang sedikit (sekitar 180 telur/induk). Teknologi transplantasi sel testikular ikan neon tetra (ikan donor) ke ikan mas yang memiliki fekunditas telur yang banyak dan diharapkan mampu mengatasi ketersediaan benih ikan neon tetra. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan umur optimum benih ikan mas (calon ikan semang) yang mampu menerima sel target dengan baik dan memiliki keberhasilan kolonisasi yang tinggi. Testis ikan neon tetra didisosiasi menggunakan larutan tripsin 0,5%. Sel testikular diwarnai dengan PKH-26, kemudian ditransplantasikan ke rongga peritoneal benih ikan mas umur 7, 10 dan 14 hari setelah menetas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat kelangsungan hidup ikan mas perlakuan transplantasi umur 7 hari (31,25%) lebih rendah dibandingkan dengan perlakuan transplantasi umur 10 hari (37,50%) dan 14 hari (56,25%). Persentase ikan terkolonisasi sel donor pada hari ke-21 pascatranplantasi pada benih umur 7 dan 10 hari adalah sama (80%), sedangkan transplantasi benih umur 14 hari sebesar 60%. Berdasarkan keberhasilan transplantasi secara kumulatif (tingkat kelangsungan hidup dan kolonisasi), transplantasi pada benih umur 14 hari (33,75%) menunjukkan hasil lebih tinggi dibandingkan dengan perlakuan transplantasi pada benih umur 7 hari (25,00%) dan benih umur 10 hari (30,00%). Dengan demikian, transplantasi sel testikular ikan neon tetra pada benih ikan mas telah berhasil dilakukan, dan umur optimum benih ikan mas adalah 14 hari setelah menetas.