Sifat Keawetan dan Pengawetan Beberapa Jenis Kayu Rakyat
Date
2009Author
Pratiwi, Gendis Ajeng
Padlinurjaji, Iding M
Priadi, Trisna
Metadata
Show full item recordAbstract
Kayu an utan r at ap pat menJa 1 su ShtuSl ayu g ~ :: ~~ hutan alam baik untuk kebutuhan komponen bangunan maupun bahan baku g ~ ~ ~austri. ~~un kebanyakan kayu dari hutan rakyat belum diketahui sifat~ ~ g. ~~tnya, teh.:rtama keawetan dan pengawetannya. Hal iui diperlukan mengingat a- a: cg ~~aman bigaeteriorasi di Indonesia sebagai daerah tropis cukup tinggi. Oleh ~ ~ ~ ~na itu t~dakan perlindungan OOrupa pengawetan bisa jadi sangat diperlukan g. ~ ~ inilk mencigah biodeteriorasi dalam penggunaan komoditas kayu dari hutan ~.s ~~at. QI ~o ~o ~ ~: Dalaf pengujian keawetan alami kayu yang dianalisis adalah kehilangan ~ ~ ~ ~rat dan kEUTIatian rayap kayu kering dan rayap tana11 setelah pengumpanan. ~ ~ ~ K.eterawetanmsetiap jenis kayu dinilai dari besarnya retensi dan penetrasi yang ~ ~ icapai baruiI pengawet pad a contoh uji kayu dengan dua metode pengawetan. ~ ~ ~dangkan lrektifitas bahan pengawet dianalisis dengan uji eftkasi bahan g ~ Ifngawet selia tingkat penetrasi dan retensi bahan pengawet yang dicapai. ~ ~ ;0- Dari L sil penelitian diketahui bahwa pada pengujian keawetan alami ~ ~ t~rhadap ra~p kayu kering atau rayap tanah, perbedaan ketiga jenis kayu ~: ~rRemiliki pengaruh yang tidak nyata terhadap kematian rayap dan memiliki g. !.!ingarub yajg nyata terhadap kehilangan berat. Sedangkan pada uji efikasi ~ ~ ~nsentrasi lithan pengawet memiliki pengaruh yang nyata terhadap penunman g- ~l&hilangan lirat dan peningkatan mortalitas pada rayap. Nilai retensi terting3i ~ ~t"dapat pada kayu afrika dengan metode rendaman sebesar 7,20 kg/m. ~ g~dangkan nilai terendah terdapat pada kayu akasia dengan metode rendaman ~ .gpgnas dingin sebesar 3,78 kglm3 • Penetrasi boron memiliki nilai lcbih dalam § a<IThandingkan nilai penetrasi tembaga. Nilai tertinggi ini terjadi untuk kedua 6" ::J ::J -t,metode dan semua jenis kayu. Penetrasi tembaga paling dalam dicapai pada kayu "8 (1) N° ~ngon dengan metode rendaman panas-dingin seOOsar 13,4 mrn. Sedangkan nilai :i" ~erendah pada kayu akasia dengan metode rendaman, kedalaman yang dicapai U ::J !ll ~aitu hanya 1 mm. Penetrasi senyawa boron paling dalam dicapai pada kayu jengon dengall metode rendaman panas-dingin, yaitu sebesar 19,45 mm, dan nilai ~erendah pad ayu akasia dengan metode rendaman sebesar 2,2 mm. ~ Hasil(=j?engujian memmjukkan bahwa ka)'ll afrika dan kayu akasia -anemiliki ting§at keawetan alami yang sarna. Dari ketiga jenis kayu yang diteliti ~ayu sengonrnemiliki keawetan alami terendab. Penetrasi boron dan tembaga ~ertinggi dimili'ki oleh kayu sengon dengan metode rendaman panas-dingin. Nilai i"etensi baha~engawet tcrtinggi pada ka)'ll afrika dengan metode rendaman aingin. Berd~;irkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pada konsentrasi i,25% pellgg[naan ballaIl pellgawet sudah dapat dikatakan efektif. Pengambilan ~esimpulan' didasarkan pada perhitungan rataan dan pengujian analisis sidik ragam pada pCJiSentase kehilangan berat dan persentase kernatian rayap.
Collections
- UT - Forestry Products [2347]