Show simple item record

dc.contributor.advisorEffendi, Irzal
dc.contributor.advisorDiatin, lis
dc.contributor.authorWicaksono, Tunggul Pennono
dc.date.accessioned2013-01-16T04:26:34Z
dc.date.available2013-01-16T04:26:34Z
dc.date.issued2010
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/59517
dc.description.abstractBudidaya ikan patin merupakan lapangan usaha yang sangat menjanjikan, :n..:arena ikan jenis ini dapat diusahakan dengan modal kedl dan dapat memberikan ~euntungan. Pennasalahan yang sering terjadi dalam ketersediaan larva ikan patin ~·ldalah ketergantungan pada kualitas dan kuantitas induk, pengadaan pakan alanti, S" ondisi lingkungan yang memenuhi syarat, serta teknologi dan penanganan yang ~ laik. Hal ini menyebabkan laju pertwnbuhan dan tingkat kelangsungan bidupnya ~ Jerkurang, PennasaIahan inilah yang kemudian menghambat produksi larva ikan ~tin. Salah satu eara yang dapat mengatasi permasalahan tersebut adalah dengan -:..nenerapkan teknik dan pemeliharaan sistem indoor yang menggunakan rekayasa ~ eknologi berupa manipuIasi lama pencahayaan (photoperiode). ~ Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui lama peneahayaan terbaik untuk ; >emeliharaan larva ikan patin dengan mengukur nilai laju penyerapan kuning ~ elur, efisiensi pemanfaatan kuning teIur, tingkat konsumsi pakan, Iaju ~. >ertumbuhan, koefisien keragaman panjang, efisiensi pakan dan kelangsungan ~ ridup larva ikan patin selama 14 hari. Penelitian dilaksanakan pada Juni rungga g'Juli 2009 di Labotarlum Teknik Produksi dan Manajemen Akuakultur, <g :Jepartemen Budidaya Perairan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut .::!. 2ertanian Bogor. Larva ikan patin berasal dari Cibanteng Proyek, Kecamatan Ciampea, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Larva dipelihara dalam akuarium erukuran 60x35x30 em yang diisi air 45 liter dengan padat tebar 34 ekor/liter. Lampu fluorescent 5 watt dengan intensitas 200 lux dipasang pada ketinggian 23 m dari permukaan air. Percobaan menggunakan Raneangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan, yaitu lama pencahayaan 24 terang dan 0 gelap (24T:OG), 18T:6G, 12T:12G dan 6T:18G, setiap perlakuan diulangtiga kali. Kelangsungan hidup larva ikan patin pada perlakuan lama pencahayaan l4T:OG, 18T:6G, 12T:12G dan 6T:18G berturut-turut adalah 83,53, 65,37, 66,17, dan 65,68 %. Kelangsungan hidup larva tertinggi pada perlakuaan 24T:OG gJep<0,05). Laju pertwnbuhan panjang harlan larva ikan patin pada perlakuan lama ~ pencahayaan 24T:OG, 18T:6G. 12T:12G dan 6T:I8G berturut-turut adalah 11,48, o 10,02, 9,60, dan 9,66 %. Laju pertumbuhan panjang harlan larva tertinggi pada ...... perlakuan 24T:OG (p<O,05). Rata-rata isi lambung larva ikan patin pada perlakuan » lama pencahayaan 24T:OG, 18T:6G, 12T:12G dan 6T:I8G berturut-turut adalah CO 18,41, 14,10, 14,29, dan 14,03 individu per larva. Rata-rata isi lambung terbanyak ~·pada perJakuan 24T:OG. g Untuk pemeliharaan larva ikan patin sampai ukuran % inch pada akuarium ;:::::;sistem indoor sebaiknya menggunakan lama pencahayaan 24T:OG karena C menghasilkan kelangsungan hidup tinggi, ukuran panjang yang seragam, efisiensi Q) pemanfaatan kuning telur dan Jaju pertumbuhan panjang yang terbaik.en
dc.subjectBogor Agricultural University (IPB)en
dc.titleKelangsungan hidup dan pertumbuhan larva ikan patin Pangasianodon hypophthalmus yang dipelihara dalam akuarium dengan lama pencahayaan berbedaen


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record