Show simple item record

dc.contributor.advisorJusadi, Dedi
dc.contributor.advisorWidyatmoko
dc.contributor.authorChandra, Mochammad Johan
dc.date.accessioned2013-01-16T02:28:23Z
dc.date.available2013-01-16T02:28:23Z
dc.date.issued2010
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/59484
dc.description.abstractPakan buatan memiliki peranan yang sangat penting dalam usaha budidaya. Dalam pembuatannya, salah satu bahan baku sumber karbohidrat yang digunakan adalah jagung. Namun, di dalam jagung terdapat kandungan afla toksin yang berbahaya bagi ikan, sehingga penggunaannya dalam pakan menjadi terbatas. Kandungan afla toksin dalam jagung di Indonesia bervariasi antara 20 – 2.000 ppb (Tangendjaja dan Rachmawati, 2006). Oleh karena itu, perlu dicari sumber bahan baku alternatif yang memiliki kualitas, kuantitas, dan kontinuitas yang dapat memenuhi kebutuhan dalam pembuatan pakan. Salah satu bahan baku yang dapat digunakan adalah tepung elot. Tepung elot merupakan produk sampingan dari pembuatan tepung tapioka, tepung ini masih memiliki kandungan pati sehingga dapat digunakan sebagai sumber karbohidrat dalam pakan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penambahan tepung elot yang berbeda dalam pakan sebesar 5, 10, 15% yang dikombinasikan dengan gaplek (15%) dan pakan dengan 10% elot (tanpa tepung gaplek) sebagai pengganti jagung terhadap pertumbuhan ikan nila Oreochromis niloticus . Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni sampai dengan September 2009 di Laboratorium Nutrisi Ikan, Departemen Budidaya Perairan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor. Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan masing-masing 3 ulangan. Pakan perlakuan terdiri atas pakan V (elot 10%), W (elot 5% dan gaplek 15%), X (elot 10% dan gaplek 15%), dan Y (elot 15% dan gaplek 15%). Ikan uji yang digunakan adalah ikan nila dengan bobot rata-rata 8,59 ± 0.04 gram. Pemberian pakan dilakukan dengan metode at satiation (sekenyangnya) dengan frekuensi pemberian pakan 3 kali sehari yaitu pada pukul 07.00, 13.00, dan 17.00 WIB. Dalam penelitian ini parameter yang diukur meliputi kecernaan total pakan dan kinerja pertumbuhan yang meliputi jumlah konsumsi pakan (JKP), laju pertumbuhan harian (LPH), efisiensi pakan (EP), retensi lemak (RL), retensi protein (RP), kecernaan total pakan dan survival rate (SR). Data diuji dengan analisis ragam dan uji lanjut dengan Uji Duncan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan kadar tepung elot dengan kadar yang berbeda (5, 10, dan 15%) yang dikombinasikan dengan tepung gaplek 15% maupun penggunaan elot 10% tanpa kombinasi dengan tepung gaplek pada pakan, masih dapat dicerna dengan baik oleh nila. Hal ini ditunjukkan dengan tidak adanya perbedaan yang nyata pada jumlah konsumsi pakan, laju pertumbuhan spesifik, efisiensi pakan, kecernaan total pakan, retensi protein, retensi lemak, dan tingkat kelangsungan hidup. Namun berdasarkan evaluasi ekonomi, pakan perlakuan tepung elot 10% + tepung gaplek 15% merupakan pakan yang paling menguntungkan karena memiliki gain cost yang paling rendah yaitu sebesar Rp 9.802.en
dc.subjectBogor Agricultural University (IPB)en
dc.titlePengaruh Penambahan Tepung Elot dalam Pakan sebagai Pengganti Jagung terhadap Pertumbuhan Ikan Nila Oreochromis niloticus.en


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record