Show simple item record

dc.contributor.advisorHadiroseyani, Yani
dc.contributor.advisorEffendi, Irzal
dc.contributor.authorArianty, Heni Sela
dc.date.accessioned2013-01-15T03:13:23Z
dc.date.available2013-01-15T03:13:23Z
dc.date.issued2010
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/59459
dc.description.abstractIkan kerapu macan merupakan salah satu komoditas perikanan laut yang bernilai ekonomis tinggi baik di pasar domestik maupun di Asia. Salah satu lokasi yang dikembangkan untuk pendederan ikan kerapu macan adalah karamba jaring apung Balai Sea Farming Perairan Pulau Semak Daun dan Karang Congkak, Kepulauan Seribu, Jakarta. Kegiatan pendederan di KJA Balai Sea Farming menghadapi permasalahan penyakit termasuk parasit. Kematian disebabkan oleh serangan parasit mencapai 30%. Serangan parasit yang muncul pada masa pendederan bila tidak ditangani bisa menjadi jalur masuknya penyakit lain pada ikan seperti bakteri. Selain itu, serangan parasit dalam intensitas yang besar pada ikan dapat menimbulkan kematian dan mengganggu produktivitas budidaya. Berdasarkan keadaan tersebut maka dilakukan penelitian dengan pemantauan dilakukan mulai dari awal benih ditebar hingga benih mencapai ukuran untuk pembesaran sehingga diketahui waktu, penyebab, gejala klinis, serta besarnya frekuensi dan intensitas serangan parasit. Contoh ikan diambil antara Juni sampai Agustus 2009 dari keramba jaring apung Balai Sea Farming, Kepulauan Seribu, Jakarta. Identifikasi parasit dilakukan di Laboratorium Kesehatan Ikan, Departemen Budidaya Perairan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor. Kerapu macan berukuran 7 - 12,5 cm (bobot ikan 7,5 – 24,9 g) dipantau keberadaan ektoparasitnya selama 3 bulan. Setiap 1 minggu dilakukan pemeriksaan terhadap 5 ekor ikan contoh. Ikan sampel memiliki gejala terinfeksi penyakit seperti lukaluka fisik. Metode pemeriksaan dan identifikasi ektoparasit mengikuti petunjuk Kabata (1985). Data yang diperoleh dari hasil penelitian meliputi jenis parasit, prevalensi dan intensitas parasit yang dianalisis secara deskriptif. Ikan kerapu macan yang diambil dari KJA Perairan Pulau Semak Daun dan Pulau Karang Congkak, Kepulauan Seribu menunjukkan adanya serangan penyakit yang disebabkan oleh parasit Diplectanum, Trichodina, Alitropus sp. dan Kista Myxosporea. Prevalensi parasit yang menginfeksi benih KJA perairan Pulau Semak Daun ialah sampling pertama tidak ditemukan parasit. Sampling kedua, prevalensi parasit Diplectanum 100% dan Alitropus sp. nilai prevalensinya sebesar 60%. Sampling ketiga, parasit Diplectanum memiliki prevalensi sebesar 100%, sedangkan untuk prevalensi parasit Trichodina 40%. Untuk sampling keempat 100% dari jumlah ikan yang diperiksa terinfeksi parasit Diplectanum. Pada sampling kedua intensitas Diplectanum sebesar 71.67 dan Alitropus sp.1.3, Untuk sampling ketiga diperoleh intensitas parasit Diplectanum sebesar 72.8, dan Trichodina 46.5. Untuk sampling keempat nilai intensitas parasit Diplectanum adalah 5.5 ditemukan dari 5 ekor ikan yang diperiksa. Pada sampling kelima tidak dilakukan penghitungan karena parasit tidak ditemukan. Prevalensi dan intensitas parasit yang menginfeksi benih di KJA perairan Pulau Karang Congkak ialah parasit Diplectanum nilai prevalensi sebesar 100%, sedangkan Alitropus sp. memiliki nilai prevalensi parasit 20 %. Untuk prevalensi parasit kista Myxosporea sebesar 20%. Intensitas parasit tertinggi yang menyerang benih kerapu macan di KJA perairan pulau Karang Congkak diperoleh dari sampling pertama yaitu Diplectanum sebesar 62.8, adapun intensitas parasit Alitropus sp. 1, dan kista Myxosporea 15.en
dc.subjectBogor Agricultural University (IPB)en
dc.titleKeberadaan Parasit Benih Ikan Kerapu Macan Epinephelus fuscoguttatus Pada Pendederan Di Karamba Jaring Apung Balai Sea Farming, Kepulauan Seribu, Jakarta.en


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record