Analisis Sistem Usaha Perikanan Gillnet Millenium di Karangsong, Kabupaten Indramayu
Date
2012Author
Ritonga, Baginda Budiman
Wisudo, Sugeng Hari
Haluan, John
Metadata
Show full item recordAbstract
Kebijakan pembangunan perikanan Kabupaten Indramayu sebagai pengembangan kawasan pertumbuhan ekonomi daerah salah satunya adalah pengembangan kawasan PPI Karangsong di Desa Karangsong, Kecamatan Indramayu. Alat tangkap gillnet sangat banyak digunakan oleh nelayan, terdapat jenis gillnet yang populer yaitu gillnet millenium atau jaring millenium. Penggunaan gillnet millenium oleh nelayan berkembang dengan pesat dan menghasilkan keuntungan yang besar. Namun, kendala yang dihadapi yaitu semakin mahalnya harga BBM dan iklim yang tidak menentu dapat mengancam usaha penangkapan gillnet millenium. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan keragaan teknis, mengidentifikasikan usaha, dan menentukan faktor-faktor yang berpengaruh dalam usaha unit penangkapan gillnet millenium di Karangsong, Indramayu. Penelitian ini menggunakan pendekatan sistem, sehingga dapat diketahui potensi usaha gillnet millenium di Karangsong dalam menghadapi kendala-kendala yang dihadapi. Analisis data terdiri dari analisis teknis, analisis usaha unit penangkapan gillnet millenium, dan analisis faktor-faktor produksi. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa kapal yang beroperasi di PPI Karangsong berbahan dasar kayu dengan ukuran kapal 5 GT, 20 GT, 30 GT, 40 GT dan 60 GT. Jaring millenium yang digunakan oleh nelayan terbuat dari bahan polyamide monofilament, ukuran jaring millenium yang dioperasikan berdasarkan ukuran kapal yaitu sepanjang 20 pieces hingga 110 pieces. Nelayan di Karangsong sebagian besar merupakan nelayan penuh, nelayan berdasarkan struktur sosialnya yaitu juragan, jurumudi, dan bendega (anak buah kapal). Nilai R/C kelima ukuran kapal bernilai > 1 yang berarti layak untuk diusahakan, nilai PP dari kapal ukuran 5 GT sebesar 0,64 dan nilai PP dari kapal ukuran 20-60 GT > 2, nilai ROI pada kapal berukuran 5 GT sebesar 155% dan kapal ukuran 20-60 GT sebesar 36%-48%. Faktor-faktor produksi yang berpengaruh secara bersamasama terhadap hasil produksi yaitu GT Kapal (X1), jumlah ABK (X2), jumlah bahan bakar (X3), dan investasi (X4). Faktor-faktor produksi yang berpengaruh secara sendiri-sendiri yaitu GT Kapal (X1) dan jumlah bahan bakar (X3).Kebijakan pembangunan perikanan Kabupaten Indramayu sebagai pengembangan kawasan pertumbuhan ekonomi daerah salah satunya adalah pengembangan kawasan PPI Karangsong di Desa Karangsong, Kecamatan Indramayu. Alat tangkap gillnet sangat banyak digunakan oleh nelayan, terdapat jenis gillnet yang populer yaitu gillnet millenium atau jaring millenium. Penggunaan gillnet millenium oleh nelayan berkembang dengan pesat dan menghasilkan keuntungan yang besar. Namun, kendala yang dihadapi yaitu semakin mahalnya harga BBM dan iklim yang tidak menentu dapat mengancam usaha penangkapan gillnet millenium. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan keragaan teknis, mengidentifikasikan usaha, dan menentukan faktor-faktor yang berpengaruh dalam usaha unit penangkapan gillnet millenium di Karangsong, Indramayu. Penelitian ini menggunakan pendekatan sistem, sehingga dapat diketahui potensi usaha gillnet millenium di Karangsong dalam menghadapi kendala-kendala yang dihadapi. Analisis data terdiri dari analisis teknis, analisis usaha unit penangkapan gillnet millenium, dan analisis faktor-faktor produksi. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa kapal yang beroperasi di PPI Karangsong berbahan dasar kayu dengan ukuran kapal 5 GT, 20 GT, 30 GT, 40 GT dan 60 GT. Jaring millenium yang digunakan oleh nelayan terbuat dari bahan polyamide monofilament, ukuran jaring millenium yang dioperasikan berdasarkan ukuran kapal yaitu sepanjang 20 pieces hingga 110 pieces. Nelayan di Karangsong sebagian besar merupakan nelayan penuh, nelayan berdasarkan struktur sosialnya yaitu juragan, jurumudi, dan bendega (anak buah kapal). Nilai R/C kelima ukuran kapal bernilai > 1 yang berarti layak untuk diusahakan, nilai PP dari kapal ukuran 5 GT sebesar 0,64 dan nilai PP dari kapal ukuran 20-60 GT > 2, nilai ROI pada kapal berukuran 5 GT sebesar 155% dan kapal ukuran 20-60 GT sebesar 36%-48%. Faktor-faktor produksi yang berpengaruh secara bersamasama terhadap hasil produksi yaitu GT Kapal (X1), jumlah ABK (X2), jumlah bahan bakar (X3), dan investasi (X4). Faktor-faktor produksi yang berpengaruh secara sendiri-sendiri yaitu GT Kapal (X1) dan jumlah bahan bakar (X3).Kebijakan pembangunan perikanan Kabupaten Indramayu sebagai pengembangan kawasan pertumbuhan ekonomi daerah salah satunya adalah pengembangan kawasan PPI Karangsong di Desa Karangsong, Kecamatan Indramayu. Alat tangkap gillnet sangat banyak digunakan oleh nelayan, terdapat jenis gillnet yang populer yaitu gillnet millenium atau jaring millenium. Penggunaan gillnet millenium oleh nelayan berkembang dengan pesat dan menghasilkan keuntungan yang besar. Namun, kendala yang dihadapi yaitu semakin mahalnya harga BBM dan iklim yang tidak menentu dapat mengancam usaha penangkapan gillnet millenium. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan keragaan teknis, mengidentifikasikan usaha, dan menentukan faktor-faktor yang berpengaruh dalam usaha unit penangkapan gillnet millenium di Karangsong, Indramayu. Penelitian ini menggunakan pendekatan sistem, sehingga dapat diketahui potensi usaha gillnet millenium di Karangsong dalam menghadapi kendala-kendala yang dihadapi. Analisis data terdiri dari analisis teknis, analisis usaha unit penangkapan gillnet millenium, dan analisis faktor-faktor produksi. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa kapal yang beroperasi di PPI Karangsong berbahan dasar kayu dengan ukuran kapal 5 GT, 20 GT, 30 GT, 40 GT dan 60 GT. Jaring millenium yang digunakan oleh nelayan terbuat dari bahan polyamide monofilament, ukuran jaring millenium yang dioperasikan berdasarkan ukuran kapal yaitu sepanjang 20 pieces hingga 110 pieces. Nelayan di Karangsong sebagian besar merupakan nelayan penuh, nelayan berdasarkan struktur sosialnya yaitu juragan, jurumudi, dan bendega (anak buah kapal). Nilai R/C kelima ukuran kapal bernilai > 1 yang berarti layak untuk diusahakan, nilai PP dari kapal ukuran 5 GT sebesar 0,64 dan nilai PP dari kapal ukuran 20-60 GT > 2, nilai ROI pada kapal berukuran 5 GT sebesar 155% dan kapal ukuran 20-60 GT sebesar 36%-48%. Faktor-faktor produksi yang berpengaruh secara bersamasama terhadap hasil produksi yaitu GT Kapal (X1), jumlah ABK (X2), jumlah bahan bakar (X3), dan investasi (X4). Faktor-faktor produksi yang berpengaruh secara sendiri-sendiri yaitu GT Kapal (X1) dan jumlah bahan bakar (X3).Kebijakan pembangunan perikanan Kabupaten Indramayu sebagai pengembangan kawasan pertumbuhan ekonomi daerah salah satunya adalah pengembangan kawasan PPI Karangsong di Desa Karangsong, Kecamatan Indramayu. Alat tangkap gillnet sangat banyak digunakan oleh nelayan, terdapat jenis gillnet yang populer yaitu gillnet millenium atau jaring millenium. Penggunaan gillnet millenium oleh nelayan berkembang dengan pesat dan menghasilkan keuntungan yang besar. Namun, kendala yang dihadapi yaitu semakin mahalnya harga BBM dan iklim yang tidak menentu dapat mengancam usaha penangkapan gillnet millenium. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan keragaan teknis, mengidentifikasikan usaha, dan menentukan faktor-faktor yang berpengaruh dalam usaha unit penangkapan gillnet millenium di Karangsong, Indramayu. Penelitian ini menggunakan pendekatan sistem, sehingga dapat diketahui potensi usaha gillnet millenium di Karangsong dalam menghadapi kendala-kendala yang dihadapi. Analisis data terdiri dari analisis teknis, analisis usaha unit penangkapan gillnet millenium, dan analisis faktor-faktor produksi. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa kapal yang beroperasi di PPI Karangsong berbahan dasar kayu dengan ukuran kapal 5 GT, 20 GT, 30 GT, 40 GT dan 60 GT. Jaring millenium yang digunakan oleh nelayan terbuat dari bahan polyamide monofilament, ukuran jaring millenium yang dioperasikan berdasarkan ukuran kapal yaitu sepanjang 20 pieces hingga 110 pieces. Nelayan di Karangsong sebagian besar merupakan nelayan penuh, nelayan berdasarkan struktur sosialnya yaitu juragan, jurumudi, dan bendega (anak buah kapal). Nilai R/C kelima ukuran kapal bernilai > 1 yang berarti layak untuk diusahakan, nilai PP dari kapal ukuran 5 GT sebesar 0,64 dan nilai PP dari kapal ukuran 20-60 GT > 2, nilai ROI pada kapal berukuran 5 GT sebesar 155% dan kapal ukuran 20-60 GT sebesar 36%-48%. Faktor-faktor produksi yang berpengaruh secara bersamasama terhadap hasil produksi yaitu GT Kapal (X1), jumlah ABK (X2), jumlah bahan bakar (X3), dan investasi (X4). Faktor-faktor produksi yang berpengaruh secara sendiri-sendiri yaitu GT Kapal (X1) dan jumlah bahan bakar (X3).