Show simple item record

dc.contributor.advisorSari, Rita Kartika
dc.contributor.advisorHadi, Upik Kesumawati
dc.contributor.authorAstari, Rahmawati Puji
dc.date.accessioned2012-10-18T03:23:14Z
dc.date.available2012-10-18T03:23:14Z
dc.date.issued2012
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/57915
dc.description.abstractTingginya jumlah masyarakat yang terjangkit demam berdarah di Indonesia menyebabkan Indonesia menjadi negara dengan kasus demam berdarah tertinggi di Asia Tenggara. Penyakit demam berdarah ini ditularkan oleh nyamuk Aedes aegypti. Dewasa ini, pencegahan penyakit demam berdarah dilakukan dengan mengendalikan vektor nyamuk secara kimia seperti penggunaan bubuk Abate(R) dan fogging. Penggunaan bahan alami sebagai alternatif pencegahan bahan kimia dapat dicoba. Minyak atsiri Surian (Toona sinensis) merupakan satu alternatif bahan alami yang berpotensi dan bersifat toksik bagi larva udang yang diuji menggunakan metode brine shrimp lethality test (BSLT). Oleh karena itu, pengujian minyak atsiri sebagai biolarvasida nyamuk A. aegypti menarik bila dilakukan. Minyak atsiri Surian berasal dari beberapa bagian yaitu bagian daun, kayu teras, dan kayu gubal. Bahan baku disuling dengan metode uap dan air selama 12 jam hingga menghasilkan minyak atsiri. Kemudian rendemen yang dihasilkan minyak atsiri tersebut dihitung. Pengujian minyak atsiri sebagai biolarvasida dilakukan terhadap larva instar IV nyamuk A.aegypti berjumlah 20 ekor dengan konsentrasi minyak 250 μg/mL, 500 μg/mL, 1000 μg/mL, dan 2000 μg/mL. Pengamatan dilakukan selama 10 menit, 20 menit, 30 menit, 40 menit, 50 menit, 1 jam, 2 jam, 3 jam, 4 jam, 5 jam, 6 jam, 24 jam dan 48 jam. Nilai mortalitas larvasida dihitung sebagai dasar penentuan nilai lethal concentration 50% (LC50). Rendemen terbesar minyak atsiri Surian yang diperoleh berasal dari minyak atsiri Surian bagian teras (0,628 %), kemudian minyak atsiri Surian bagian gubal (0,243 %) dan yang paling rendah adalah minyak atsiri surian bagian daun (0,107 %). Uji biolarvasida menghasilkan nilai LC50 untuk minyak atsiri Surian bagian daun 50,059 μg/mL, bagian teras 296,495 μg/mL dan bagian gubal 154,804 μg/mL. Ketiga nilai LC50 dari minyak atsiri Surian pada berbagai bagian ini berpotensi sebagai bioaktif dengan minyak atsiri Surian bagian daun yang paling efektif. Hasil pengujian biolarvasida tersebut menunjukkan bahwa minyak atsiri surian berpotensi sebagai biolarvasida nyamuk A. aegypti.en
dc.subjectBogor Agricultural University (IPB)en
dc.subjectAedes aegyptien
dc.subjectbiolarvasidaen
dc.titleMinyak Atsiri Surian (Toona sinensis Roemor) Sebagai Biolarvasida Nyamuk Demam Berdarah (Aedes aegypti Linn)en


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record