Show simple item record

dc.contributor.advisorMashar, Ali
dc.contributor.advisorYonvitner
dc.contributor.authorHusna, Fadilatul
dc.date.accessioned2012-10-11T02:57:07Z
dc.date.available2012-10-11T02:57:07Z
dc.date.issued2012
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/57795
dc.description.abstractlkan kuniran (Mullidae) termasuk dalam kelompok ikan demersal yang mempunyai nilai ekonomis dan tersebar di seluruh wilayah perairan Indonesia (Ernawati dan Sumiono 2006), salah satunya di perairan Selat Sunda. Upaya penangkapan ikan kuniran yang terus meningkat dapat menyebabkan ikan yang tertangkap makin berukuran kecil yang pada akhirnya akan menurunkan jumlah hasil tangkapan. Untuk mengetahui potensi populasi ikan di masa mendatang perlu dikaji aspek reproduksi ikan kuniran agar pemanfaatan sumberdaya ikan kuniran dapat dikelola secara berkelanjutan. Tujuan penelitian ini adalah mengkaji aspek reproduksi ikan kuniran (Upeneus moluccensis) di perairan Selat Sunda, Labuan meliputi proporsi kelamin, ukuran pertama kali matang gonad, musim pemijahan, potensi reproduksi, dan pola pemijahan. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret-September 2011 dengan interval waktu pengambilan ikan contoh setiap satu bulan sekali. Lokasi pengambilan ikan contoh adalah di Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Labuan, Banten. Ikan contoh merupakan ikan hasil tangkapan nelayan di perairan sekitar Pulau Sebesi, Pulau Rakata, Pulau Panaitan, dan sekitar perairan Selat Sunda secara umum. Ikan contoh diambil dengan metode penarikan contoh acak sederhana (PCAS) sebanyak + 100 ekor untuk masing-masing bulan pengamatan, dan selanjutnya diamati di Laboratorium Biologi Perikanan, Departemen Manajemen Sumberdaya Perairan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor. Hasil penelitian menunjukkan bahwa proporsi ikan kuniran jantan dan betina sebesar 37% dan 63% (1:1,7) dengan uji Chi-square dimana thitung > ttabel. Perbandingan ikan kuniran jantan dan betina di perairan Selat Sunda tersebut tergolong dalam keadaan yang tidak seimbang Faktor kondisi ikan kuniran jantan dan betina berkisar antara 0,4848-1,3952. Ikan kuniran betina lebih cepat mengalami matang gonad dibandingkan dengan ikan jantan dengan ukuran pertama kali matang gonad sebesar 144 mm (ikan betina) dan 159 mm (ikan jantan). Musim pemijahan ikan kuniran (Upeneus moluccensis) di perairan Selat Sunda diduga terjadi pada bulan Maret, April, Juli, Agustus, dan September. Potensi reproduksi ikan kuniran di perairan Selat Sunda cukup besar yaitu sebesar 15.611-156.300 butir telur. Diameter telur ikan kuniran berkisar antara 0,1000-0,4250 mm dengan modus penyebaran satu puncak yang terjadi secara periodik dengan pola pemijahan secara total (total spawner).en
dc.subjectBogor Agricultural University (IPB)en
dc.subjectBantenen
dc.subjectLabuanen
dc.subjectSelat Sundaen
dc.subjectreproduksien
dc.subjectikan kuniran (Upeneus moluccensis)en
dc.titleReproduksi Ikan Kuniran Upeneus moluccensis (Bleeker 1855) dari Perairan Selat Sunda yang Didaratkan di PPP Labuan, Bantenen


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record