Show simple item record

dc.contributor.advisorBahtiar, Rizal
dc.contributor.authorNugroho, Husen
dc.date.accessioned2012-09-19T06:24:35Z
dc.date.available2012-09-19T06:24:35Z
dc.date.issued2012
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/57362
dc.description.abstractKebijakan minimun legal size input production merupakan suatu kebijakan yang bertujuan untuk mengendalikan permintaan rajungan berdasarkan ukurannya. Kebijakan ini dimaksudkan agar para pengolah rajungan tidak mengolah rajungan yang berukuran kurang dari delapan sentimeter karena pada ukuran delapan sentimeter, sekurang-kurangnya rajungan dapat bertelur satu kali sehingga sumberdaya rajungan akan terjaga dan lestari. Penerapan kebijakan tersebut akan mempengaruhi produksi mini plant pengolahan rajungan yang berdampak pada perubahan profitability mini plant. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tingkat profitability mini plant pengolahan rajungan di Kecamatan Tarumajaya Kabupaten Bekasi jika diterapkannya kebijakan minimum legal size input production untuk melihat dampak dari kebijakan tersebut. Secara umum penelitian ini menghitung analisis finansial mini plant dengan pendekatan Cost Benefit Analysis (CBA) dari cash flow yang terjadi pada mini plant. Selain itu, untuk mendukung analisis dengan CBA dilakukan juga percobaan pada pengolahan dan pengupasan rajungan. Hasil percobaan menyimpulkan bahwa rajungan mentah dengan masing-masing berat 5 kg pada ukuran 5-7 cm, 8-10 cm, dan 11-13 cm menghasilkan berat daging yang berbeda. Ukuran 5-7 cm menghasilkan daging seberat 1,15 kg (0,4 kg jumbo, 0,1 kg special, 0,3 kg super lump, dan 0,35 kg claw meat). Ukuran 8-10 cm menghasilkan daging seberat 1,4 kg (0,5 kg jumbo, 0,11 kg special, 0,34 kg super lump, dan 0,45 kg claw meat). Ukuran 11-13 cm menghasilkan daging seberat 1,6 kg (0,7 kg jumbo, 0,1 kg special, 0,3 kg lump, dan 0,5 kg claw meat). Hasil percobaan tersebut digunakan untuk menghitung hasil produksi mini plant sehingga dapat diketahui nilai cash flow. Discount rate yang digunakan dalam perhitungan CBA sebesar 15% berdasarkan suku bunga pinjaman. Berdasarkan perhitungan CBA sebelum penerapan kebijakan diketahui hasil CBA pada mini plant Bapak Maulana didapatkan nilai NPV = 1.194.566.292, IRR = 28%, dan NET B/C = 4,67. Setelah kebijakan minimum legal size input production disimulasikan pada mini plant maka hasil perhitungan CBA pada mini plant Bapak Maulana didapatkan nilai NPV = 1.508.365.375 IRR = 37%, dan NET B/C = 6,45. Sedangkan hasil perhitungan CBA pada mini plant Bapak Abdul Hamid didapatkan nilai NPV = 62.504.193,49, IRR = 27%, dan NET B/C = 2,94. Kebijakan minimum legal size input production dapat mendorong stok rajungan lebih stabil, mengefektifkan pengolahan rajungan dengan produksi yang optimal, dan meningkatkan profitability mini plant pengolahan rajungan dalam jangka panjang.en
dc.subjectBogor Agricultural University (IPB)en
dc.subjectPerusahaan.en
dc.subjectProfitability,en
dc.subjectCost Benefit Analysisen
dc.subjectMinimum Legal Size Input Productionen
dc.subjectRajunganen
dc.titleAnalisis Dampak Penerapan Kebijakan Minimum Legal Size Input Production Terhadap Tingkat Profitability Mini Plant Pengolahan Rajungan Kecamatan Tarumajaya Kabupaten Bekasien


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record