Show simple item record

dc.contributor.advisorFahrudin,Achmad
dc.contributor.advisorYonvitner
dc.contributor.authorYulianie, Rani
dc.date.accessioned2012-09-18T01:49:57Z
dc.date.available2012-09-18T01:49:57Z
dc.date.issued2012
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/57278
dc.description.abstractIkan kembung lelaki merupakan ikan dominan kedua (24%) setelah ikan tongkol (47%) yang tertangkap di PPP Labuan, Banten. Alat tangkap utama yang digunakan untuk menangkap ikan ini ialah jaring rampus dengan ukuran mata jaring 2 inchi dan purse seine. Jaring rampus dioperasikan menggunakan kapal motor berukuran 2-6 GT dan purse seine berukuran 12-15 GT. Rata-rata hasil tangkapan sebesar 8.673,99 kg dengan tangkapan tertinggi tahun 2011 sebesar 17.376. Hasil tangkapan terendah terdapat pada tahun 2002 sebesar 3.372 kg. Puncak penangkapan ikan kembung lelaki dilihat dari data hasil tangkapan tahun 2011 terjadi pada bulan Juli dengan hasil tangkapan sebesar 4.409 kg. Analisis effort tertinggi pada tahun 2011 sebesar 516 kg dan effort terendah pada tahun 2002 sebesar 113 trip. Nilai CPUE tertinggi sebesar 36 kg/trip dan tahun 2006 memiliki nilai CPUE terendah 32 kg/trip dengan rata-rata CPUE sebesar 33 kg/trip. Hasil Matriks sebaran dan ukuran panjang menunjukkan pada bulan Juni-Juli penangkapan ikan kembung lelaki terjadi disekitar Pulau Rakata, Tanjung Lesung, Sumur, dan Pulau Panaitan. TKG yang tertangkap pada ikan jantan dan ikan betina ialah TKG 1 yaitu pada bulan April dengan daerah penangkapan Pulau Rakata, sementara TKG betina yang telah matang gonad yaitu TKG 3, 4, dan 5, jumlah terbanyak ada pada bulan Mei untuk TKG 3 dan bulan September untuk TKG 4 dengan lokasi peangkapan Sumur, Pulau Panaitan, Tanjung Lesung. Pergerakan nilai indeks musim penangkapan (IMP) tertinggi pada bulan Juni sebesar 198,60% dan nilai IMP terendah bulan Januari sebesar 28,72 %. Hasil perhitungan dengan mengunakan analisis bioekonomi didapatkan nilai tangkapan pada rezim MEY sebesar 68.176,31 kg dengan effort 2.340 trip menghasilkan rente ekonomi sebesar Rp 1.047.410.148,51. Rezim MSY, hasil tangkapan yang diperoleh sebesar 69.368,89 kg dengan effort 2.693 trip menghasilkan rente ekonomi sebesar Rp 1.023.558.603,51. Rezim open access, hasil tangkapan yang diperoleh sebesar 31.611,61 kg dengan effort 4.681 trip menghasilkan rente ekonomi sama dengan nol. Apabila dibandingkan dengan tangkapan aktual sebesar 17.376 kg dan effort sebesar 516 trip dapat disimpulkan bahwa ikan kembung lelaki yang ditangkap disekitar perairan Selat Sunda belum mengalami biologic overfishing dan juga belum mengalami ekonomic overfishing karena nilai effort yang masih dibawah nilai effort pada rezim MSY dan MEY.en
dc.subjectBogor Agricultural University (IPB)en
dc.titlePengelolaan Sumberdaya Ikan Kembung Lelaki (Rastrelliger kanagurta Cuvier 1817) Menggunakan Model Analisis Bioekonomi di PPP Labuan, Bantenen


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record