Kapitalisme Lokal Suku Bajo (Studi Kasus Komunitas Suku Bajo Mola dan Komunitas Suku Bajo Mantigola, Kabupaten Wakatobi, Provinsi Sulawesi Tenggara)
Local Capitalism of Bajonese (Case Study of Mola Bajonese and Mantigola Bajonese, Wakatobi Regency, South-East Sulawesi Province)
Date
2011Author
Wianti, Nur Isiyana
Dharmawan, Arya Hadi
Kinseng, Rilus A.
Metadata
Show full item recordAbstract
Transformasi ekonomi pedesaan tidak terkecuali juga dialami oleh komunitas nelayan suku Bajo. Transformasi yang dialami masyarakat Bajo saat ini juga merujuk pada perubahan masyarakat pedesaan berbasis pada pertumbuhan dan mekanisme kapitalis pasar. Mola adalah gambaran unik komunitas nelayan Bajo yang telah mengalami transformasi sosial dalam bentuk modernisasi. Kenyataan ini jauh berbeda Mantigola. Maka berdasarkan permasalahan penelitian, maka tujuan penelitian ini adalah : (1)Untuk memahami bagaimana sejarah perkembangan terbentuknya struktur masyarakat dengan nilai kapitalisme lokal pada masyarakat Bajo Mola dan Mantigola ; (2) Untuk memahami dan menganalisa faktor yang berperan di dalam membentuk etika moral kapitalisme di kedua sub etnis nelayan Bajo dan Mantigola ; (3) Untuk memahami dan menganalisa mengapa terjadi perbedaan orientasi nilai budaya pada masyarakat Bajo, dimana masyarakat nelayan Bajo Mola lebih cenderung mencirikan aktor-aktor kapitalis lokal, sementara masyarakat Bajo Mantigola tetap mempertahankan pola hidup tradisional. The economic and social transformation of Bajonese indicate that local communities are able to do social mobility by mean of business expansion in the direction of capitalism way of production. Social and economic transformation by Bajonese at the present is also refers to the changes in rural society based on monetary and the capitalist market mechanism. Mola is unique community which has transformated towards capitalism. In contrast, Mantigola tend to be persistent therefore based on the research problem, the purposes of this study are : (1) to understand how is the historical development of local community with the formation of local capitalism in Mola and Mantigola; (2) To understand and analyze the differences of cultural values orientation in Bajo, where Mola is more likely to be local capitalism actor, while Mantigola still maintaining the traditional lifestyle.
Collections
- MT - Human Ecology [2199]