Show simple item record

Teknologi dan Manajemen Perikanan Tuna Berbasis Rumpon yang Berkelanjutan di Prigi, Jawa Timur

dc.contributor.advisorTaurusman, Am Azbas
dc.contributor.advisorYusfiandayani, Roza
dc.contributor.authorNurdin, Erfind
dc.date.accessioned2012-08-30T03:10:00Z
dc.date.available2012-08-30T03:10:00Z
dc.date.issued2011
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/56770
dc.description.abstractFish Aggregating Device is an auxiliary gear for fishing, operated to attract and aggregate the fish school. The advantage of FADs used on short-term increase the efficiency and effectivity of fishing operations and the number of fish caught by fisherman, however FADs could also result negative impact on sustainable fish stock. This study was conducted in the fishing ground of Prigi National Fishing Port, East Java. The objective of this study are to access: the utilization status, technical, ecological and economical feasibilities of FADs tuna fisheries, optimization number of fishing units and number of FADs. Some analysis methods were applied in this study: technicaly such as linear goal programming (LGP), fisheries status: fishing power indeks (FPI), catch per unit effort (CPUE) and maximum sustainable yield (MSY); bioecology: relationship between length and weight, seasonal fishing index; economical feasibility: profitability, payback period, net present value (NPV), internal rate of return (IRR) dan net benefit cost – rasio (Net B/C). The result showed that the tuna fisheries in Prigi Waters has indicated an overexploitation status. The FADs construction was feasible in a technical and economical manners however interm of ecological aspect such as size of dominant fish caught showing lower than legth at first maturity. The optimum allocation for gillnet are 43 units, troll 63 units and The FADs 33 units for the fishing ground area of 8.940 km².en
dc.description.abstractRumpon atau Fish Agregation Device (FADs) merupakan suatu alat bantu penangkapan ikan yang berfungsi untuk memikat gerombolan ikan agar terkonsentrasi pada satu lokasi. Penggunaan rumpon dalam jangka pendek dapat meningkatkan produksi hasil tangkapan nelayan dan efisiensi upaya penangkapan ikan. Sedangkan pada jangka panjang dikhawatirkan akan berdampak negatif terhadap kelestarian sumberdaya ikan. Penelitian ini dilakukan di Perairan Selatan Prigi dan Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Prigi, Jawa Timur. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui status perikanan tuna berbasis rumpon di Prigi, kelayakan teknis, ekologis, dan ekonomis, serta optimasi jumlah rumpon dan armada penangkapan yang optimal di lokasi penelitian. Beberapa metode analisis diterapkan pada penelitian ini. Untuk mengetahui kelayakan teknis dalam penentuan jumlah unit armada yang optimal beroperasi di sekitar rumpon menggunakan analisis Linear Goal Programming (LGP). Untuk mengetahui status pemanfaatan sumberdaya ikan tuna digunakan analisis surplus produksi seperti fishing power indeks (FPI), catch per unit effort (CPUE) dan maximum sustainable yield (MSY). Untuk mengetahui kondisi morfometrik ikan yang ditangkap secara temporal digunakan model pertumbuhan dengan analisis hubungan panjang dan berat. Informasi mengenai musim penangkapan digunakan untuk menduga pola musim penangkapan ikan. Kelayakan usaha dilakukan untuk mengkaji keuntungan (profitability) atau kerugian dari suatu usaha. Ada dua macam analisis yang digunakan yaitu: analisis usaha (pendapatan usaha, payback period, dan analisis berimbang antara penerimaan dan biaya), dan analisis kriteria investasi (net present value, internal rate of return dan net benefit cost - rasio) Hasil penelitian menunjukkan status pemanfaatan sumberdaya ikan tuna berbasis rumpon di wilayah sekitar Perairan Selatan PPN Prigi telah tereksploitasi secara berlebih pada tingkat pengupayaan yang melampaui batas maksimum. Penggunaan rumpon sebagai alat bantu penangkapan layak secara teknis karena memenuhi persyaratan kriteria umum komponen rumpon, layak secara ekonomis karena memiliki nilai NPV > 0, Net B/C > 1, dan IRR > tingkat suku bunga yang berlaku, tetapi tidak layak secara ekologis terutama karena hasil tangkapan jenis ikan tuna didominasi ukuran yang belum layak tangkap. Strategi optimasi pengelolaan pemanfaatan sumberdaya perikanan di PPN Prigi dengan alokasi optimum unit armada penangkapan yang direkomendasikan untuk armada jaring insang hanyut sebanyak 43 unit dan armada tonda sebanyak 63 unit. Jumlah rumpon yang direkomendasikan sebanyak 33 unit pada wilayah luas perairan tempat penyebaran rumpon yang berhasil didata sebesar 8.940 km²
dc.publisherIPB ( Bogor Agricultural University )
dc.subjectsustainable fisheriesen
dc.subjectFADs-based tuna fisheriesen
dc.subjectPrigi-National Fishing Porten
dc.titleThe Sustainable technology and management of FADsbased tuna fisheries in Prigi, East Javaen
dc.titleTeknologi dan Manajemen Perikanan Tuna Berbasis Rumpon yang Berkelanjutan di Prigi, Jawa Timur


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record