Show simple item record

dc.contributor.advisorErnawati, Yunizar
dc.contributor.advisorMashar, Ali
dc.contributor.authorAgeriyanto
dc.date.accessioned2012-08-29T04:34:30Z
dc.date.available2012-08-29T04:34:30Z
dc.date.issued2012
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/56710
dc.description.abstractSitu IPB terdiri yang dari dua situ, yaitu Situ Leutik dan Situ Perikanan berlokasi di dalam kampus IPB Dramaga, Bogor. Kedua situ ini dipisahkan oleh dam dari beton setinggi ±4 meter. Situ IPB berfungsi salah satunya sebagai habitat bagi sumberdaya ikan. Akibat beragamnya kegiatan di sekitar situ menyebabkan adanya dampak negatif bagi kondisi perairan situ, salah satunya keanekaragaman sumberdaya ikan. Penelitian ini bertujuan untuk melihat kondisi keanekaragaman sumberdaya ikan, pertumbuhan ikan dominan, dan mengajukan implikasi pengelolaan sumberdaya ikan di Situ IPB. Dari hasil pengamatan diketahui terdapat enam jenis ikan di Situ Leutik, yaitu ikan Mujair (Oreochromis mossambicus), Tawes (Puntius javanicus), Gabus (Channa striata), Nilem (Osteochilus hasselti), Betutu (Oxyeleotris marmorata), dan Sapu-sapu (Hypostomus pardalis) dan terdapat 8 jenis ikan di Situ Perikanan, yaitu Mujair (Oreochromis mossambicus), Tawes (Puntius javanicus), Nilem (Osteochilus hasselti), Betutu (Oxyeleotris marmorata), Lele (Clarias batrachus), Sepat (Trichogaster trichopterus), Sapu-sapu (Hyposarcus pardalis), dan Wader (Puntius binotatus). Total ikan yang teramati yaitu sembilan jenis ikan. Gabus, Lele, dan Cupang merupakan ikan asli di perairan ini, namun hanya dua jenis yang masih teramati di Situ IPB yaitu Gabus dan Lele. Ikan-ikan lain merupakan hasil introduksi ataupun dari limpasan air sekitar situ. Dari komposisi ikan yang tertangkap, Ikan Mujair merupakan yang paling banyak tertangkap yaitu sebesar 90,49-93,05% di Situ Leutik dan 41,38-51,27% di Situ Perikanan. Indeks keanekaragaman sebesar 0,3217 di Situ Leutik dan 1,6273 di Situ Perikanan. Indeks keseragaman sebesar 0,1999 di Situ Leutik dan 0,7951 di Situ Perikanan. Indeks dominansi sebesar 0,8681 di Situ Leutik dan 0,2554 di Situ Perikanan. Hal ini menunjukkan kondisi sumberdaya ikan di Situ Perikanan lebih baik daripada Situ Leutik. Meskipun demikian, secara ekologi sumberdaya ikan di Situ IPB berada pada kondisi tertekan. Dominansi Ikan Mujair di Situ IPB menandakan ketidakseimbangan ekologis. Sehingga perlu dilakukan kajian pertumbuhan ikan tersebut. Dari hasil perhitungan, didapat laju pertumbuhan Ikan Mujair bersifat allometrik negatif (b < 3), yaitu pertumbuhan panjang lebih dominan dibanding berat ikan. Dalam rangka mempertahankan dan meningkatkan kualitas sumberdaya ikan di Situ IPB, maka diperlukan pengelolaan sumberdaya ikan berbasis ekologis. Beberapa implikasi pengelolaan yang diajukan, yaitu 1.) tidak diperbolehkan mengintroduksi jenis ikan baru, 2.) melihat indeks dominansi yang tinggi, maka perlu melakukan restocking beberapa jenis ikan, yaitu Tawes, Nilem, Sepat, dan Wader, 3.) membatasi jumlah pemancing yang dapat beraktivitas di Situ IPB, yaitu maksimal 9 orang/hari di Situ Leutik dan 5 orang/hari di Situ Perikanan, 4.) dilarang menangkap ikan menggunakan alat tangkap selain pancing, di antaranya seperti jala tebar dan jaring insang, 5.) aktivitas pemancingan hanya dapat dilakukan pada area pemancingan, yaitu B1 dan B2 (Lampiran 12), dan 6.) melepas induk ikan apabila tertangkap oleh pemancing.en
dc.subjectBogor Agricultural University (IPB)en
dc.titleStudi Sumberdaya Ikan dan Implikasinya Bagi Pengelolaan Perikanan di Situ IPB, Kampus IPB Dramaga, Bogoren


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record