Show simple item record

dc.contributor.advisorIlyas, Satriyas
dc.contributor.advisorBakhtiar, Yenni
dc.contributor.authorManggung, Raden Enen
dc.date.accessioned2012-08-06T03:50:43Z
dc.date.available2012-08-06T03:50:43Z
dc.date.issued2012
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/56348
dc.description.abstractPenelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pengaruh perlakuan pelapisan benih (seed coating) dengan cendawan mikoriza arbuskula (CMA) terhadap viabilitas dan vigor benih kedelai, serta viabilitas CMA setelah mengalami penyimpanan pada suhu kamar dan suhu AC. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei hingga Desember 2011 di Laboratorium Agromikrobiologi Balai Pengkajian Bioteknologi, BPPT PUSPIPTEK, Serpong, Tangerang, Laboratorium Ilmu dan Teknologi Benih, dan Rumah Kaca Kebun Percobaan Cikabayan, Departemen Agronomi dan Hortikultura, Fakultas Pertanian, IPB. Penelitian ini terdiri atas dua percobaan suhu ruang simpan yang berbeda yaitu suhu kamar (27-29°C) dan suhu AC (17-18°C). Kedua percobaan menggunakan metode Rancangan Kelompok Lengkap Teracak (RKLT) yang terdiri atas dua faktor, yaitu faktor pertama adalah perlakuan pelapisan benih (P) terdiri atas dua taraf yaitu, tanpa pelapisan (kontrol) dan pelapisan benih dengan CMA (Khodijah, 2009), sedangkan faktor kedua adalah periode simpan (T) terdiri atas tujuh taraf yaitu, 0, 1, 2, 3, 4, 5, dan 6 bulan. Bahan pelapis yang digunakan pada pelapisan benih dengan CMA berupa gambut dan gipsum dengan perbandingan 50 : 50, sedangkan bahan perekat yang digunakan berupa tapioka 5 % (b/v). Proses pelapisan dilakukan dengan menggunakan modifikasi drum granulator. Benih yang telah dilapisi dikering-anginkan selama 7 hari, kemudian dikemas menggunakan plastik Polypropylene (PP) dengan ketebalan 0.8 mm dan disimpan pada masing-masing suhu ruang simpan (kamar dan AC). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pada suhu kamar, benih kedelai mampu mempertahankan viabilitas ≥ 88% hingga periode simpan 2 bulan, kemudian menurun hingga daya berkecambah benih menjadi 45% pada akhir periode simpan (6 bulan). Pada kondisi suhu AC, benih kedelai mampu mempertahankan viabilitas > 85% hingga periode simpan 4 bulan, kemudian menurun hingga daya berkecambah benih menjadi 50.6% pada periode simpan 6 bulan. Perlakuan kontrol menunjukkan vigor benih yang lebih baik pada tolok ukur KCT, IV, KST dan T50 baik yang disimpan pada suhu kamar maupun AC. Laju peningkatan kadar air selama penyimpanan 6 bulan pada perlakuan pelapisan benih dengan CMA lebih lambat dibandingkan kontrol pada ruang simpan kamar, sedangkan pada kondisi ruang AC setelah disimpan 6 bulan kadar air benih yang dilapisi CMA lebih rendah dibandingkan kontrol. Perlakuan pelapisan benih kedelai dengan CMA dapat mempertahankan viabilitas benih dan CMA selama penyimpanan 6 bulan baik pada suhu kamar maupun AC.en
dc.subjectBogor Agricultural University (IPB)en
dc.titleEvaluasi Daya Simpan Benih Kedelai (Glycine Max (L.) Merr.) yang diberi Perlakuan Pelapisan Benih dengan Cendawan Mikoriza Arbuskula.en


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record