Estimasi Nilai Kerugian Ekonomi akibat Pencemaran Air Tanah : Studi kasus di Kelurahan Harapan Jaya, Kecamatan Bekasi Utara, Kota Bekasi, Provinsi Jawa Barat
Abstract
Ekstraksi air tanah besar-besaran yang dilakukan baik oleh industri maupun domestik secara kolektif telah menyebabkan penurunan pada muka air tanah akibat semakin keringnya sumber air tanah di Kelurahan Harapan Jaya. Hal ini semakin diperburuk dengan perkembangan pemukiman warga yang cenderung semakin pesat dan tidak teratur, sehingga dapat menyebabkan perembesan zat pencemar yang berasal dari kebocoran saluran pembuangan limbah yang letaknya berdekatan dengan sumber air tanah warga. Berkurangnya jumlah air bersih akibat pencemaran pada sumber air tanah merupakan kerugian bagi penduduk setempat. Penduduk akan melakukan berbagai tindakan pencegahan dalam upaya menghindari kemungkinan dampak negatif dari pencemaran air tanah yang terjadi. Beberapa tindakan pencegahan yang mereka lakukan akan menyebakan korbanan biaya yang harus mereka keluarkan demi memperoleh kualitas dan kuantitas air yang lebih baik. Penelitian ini dilakukan untuk mengestimasi nilai kerugian ekonomi akibat pencemaran air tanah. Tujuan penelitian ini yaitu: (1) mengidentifikasi pola dan perilaku penggunaan air bersih oleh penduduk, (2) mengestimasi nilai kerugian ekonomi penduduk akibat adanya pencemaran air tanah, dan (3) mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan penduduk dalam melakukan tindakan pencegahan akibat pencemaran air tanah. Penelitian ini dilakukan di Kelurahan Harapan Jaya, Kecamatan Bekasi Utara, Kota Bekasi, Provinsi Jawa Barat. Pemilihan lokasi dilakukan secara sengaja (purposive) dengan alasan bahwa Kelurahan Harapan Jaya merupakan wilayah perkotaan yang memiliki pemukiman padat penduduk dan berada di sekitar kawasan industri dimana air tanahnya diduga rawan terjadi pencemaran. Pengambilan data primer dilakukan pada bulan Agustus-Desember 2011. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer. Data primer diperoleh dari hasil wawancara dengan kuisioner. Adapun data-data pendukung yang dibutuhkan dalam penelitian ini dikumpulkan melalui studi literatur dari instansi-instansi terkait (Kantor Kelurahan Harapan Jaya, BPLH Kota Bekasi, PDAM Tirta Patriot dan Puskesmas Seroja) dan literatur-literatur yang relevan dengan penelitian. Identifikasi mengenai pola dan perilaku penggunaan air bersih oleh penduduk menggunakan metode analisis deskriptif. Estimasi nilai kerugian ekonomi akibat pencemaran air tanah dihitung dengan menggunakan metode biaya pencegahan (preventive expenditure) dan biaya kesehatan (cost of illness). Identifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan penduduk dalam melakukan tindakan pencegahan dianalisis menggunakan model regresi logistik. Pengolahan dan analisis data dilakukan secara manual dan menggunakan komputer dengan program Microsoft Office Excel 2007 dan Minitab 14.0 for Windows