Show simple item record

dc.contributor.advisorAsmara, Alla
dc.contributor.authorPutra, Gema Setya Anggara
dc.date.accessioned2012-07-17T02:19:14Z
dc.date.available2012-07-17T02:19:14Z
dc.date.issued2012
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/55806
dc.description.abstractSektor industri merupakan sektor yang berperan penting bagi perekonomian Indonesia yang pada tahun 1991 selama pembangunan jangka pendek 1 telah mengalami perubahan struktur perekonomian yang pada awalnya berbasis sektor pertanian menjadi sektor industri. Di dalam pelaksanaannya, sektor industri pengolahan memiliki beberapa keunggulan dibandingkan dengan sektor-sektor lainnya yaitu nilai kapitalisasi modal yang tertanam sangat besar, kemampuan menyerap tenaga kerja, dan kemampuan untuk menciptakan nilai tambah dari setiap input atau bahan dasar yang diolah. Sektor industri pengolahan di Indonesia di satu pihak memiliki kontribusi terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) yang tertinggi, dan nilai investasi yang tertanam cukup besar, namun kontribusi tersebut tidak sebanding dengan daya serap tenaga kerjanya. Sektor industri yang merupakan penyumbang terbesar PDB hanya mampu menduduki peringkat ketiga dalam menyerap tenaga kerja setelah sektor pertanian dan sektor perdagangan. Berdasarkan masalah dan latar belakang tersebut, maka tujuan dari penelitian ini adalah: (1) Mendeskripsikan perkembangan sektor industri pengolahan di Indonesia, (2) Menganalisis peranan dan keterkaitan sektor industri pengolahan dengan sektor-sektor lainnya di Indonesia, (3) Menganalisis berapa besar dampak ekonomi yang ditimbulkan oleh sektor industri pengolahan, ditinjau berdasarkan multiplier terhadap output, pendapatan, dan tenaga kerja, (4) Menganalisis besarnya dampak yang ditimbulkan dari investasi sektor industri pengolahan terhadap sektor-sektor lainnya dalam perekonomian Indonesia. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yaitu Tabel Input-Output Indonesia Tahun 2008 klasifikasi 66 sektor yang diagregasi menjadi 10 sektor dan 17 sektor. Dalam studi ini menggunakan metode analisis Input-Output (I-O). Pengolahan data dengan menggunakan bantuan software I-O Analysis for Practitioners dan Microsoft Excell 2007. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa kontribusi sektor industri pengolahan dalam kaitannya dengan pembentukan permintaan total, permintaan akhir, konsumsi pemerintah, konsumsi rumah tangga, ekspor netto, nilai tambah bruto, dan pembentukan struktur output sektoral menempati urutan pertama dibandingkan dengan sektor lainnya. Namun dalam pembentukan struktur investasi, sektor industri pengolahan menempati urutan kedua setelah sektor bangunan. Berdasarkan hasil analisis dampak penyebaran pada Tabel I-O klasifikas 10 sektor, sektor industri pengolahan memiliki nilai koefisien penyebaran yang lebih besar dari nilai kepekaan penyebaran. Hal ini dapat menunjukkan bahwa sektor industri pengolahan lebih mampu meningkatkan sektor hulunya daripada sektor hilirnya. Subsektor dari industri pengolahan yang memiliki kemampuan untuk menjadi sektor unggulan dalam suatu perekonomian adalah sektor industri bambu, kayu dan rotan serta industri kertas, barang dari kertas, dan karton. Sesuai dengan hasil analisis multiplier pada Tabel I-O klasifikasi 10 sektor menunjukkan bahwa sektor industri pengolahan baik untuk tipe I dan tipe II pada multiplier output menempati urutan keenam, pada multiplier pendapatan menempati urutan pertama, dan pada multiplier tenaga kerja menempati urutan ketiga. Sedangkan sesuai dengan hasil analisis multiplier pada Tabel I-O klasifikasi 17 sektor menunjukkan bahwa sektor industri makanan, minuman, dan tembakau pada multiplier pendapatan menempati urutan pertama dibandingkan dengan subsektor dari industri pengolahan lainnya, dan yang memiliki nilai terbesar dalam meningkatkan multiplier output adalah sektor industri tekstil, pakaian jadi, kulit dan alas kaki, sedangkan pada multiplier tenaga kerja tertinggi diduduki oleh sektor industri kimia, karet, plastik, dan pengilangan minyak. Berdasarkan nilai keterkaitan dan multiplier sektor industri pengolahan yang relatif tinggi, maka peningkatan investasi di sektor tersebut mampu meningkatkan perekonomian Indonesia melalui peningkatan output, pendapatan dan tenaga kerja. Dengan adanya investasi tersebut mampu meningkatkan output dan pendapatan dengan persentase yang tertinggi. Subsektor dari industri pengolahan yang mendapat dampak terbesar dari adanya penambahan investasi tersebut dari sisi output dan pendapatan adalah sektor industri kimia, karet, plastik dan pengilangan minyak, sedangkan dari sisi tenaga kerja adalah sektor industri bambu, kayu, dan rotan. Agar pertumbuhan ekonomi di Indonesia memiliki dampak yang positif, dari hasil penelitian disarankan agar pengambil keputusan dapat memprioritaskan pengembangan sektor yang memiliki basis yang kuat untuk memajukan pertumbuhan sektor hulu dan hilirnya yaitu sektor industri bambu, kayu dan rotan serta sektor industri kertas, barang dari kertas dan karton.en
dc.subjectBogor Agricultural University (IPB)en
dc.titleAnalisis Peranan dan Dampak Investasi Sektor Industri Pengolahan Terhadap Perekonomian Indonesiaen


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record