Show simple item record

Engineering development system of community-based agrotourism development

dc.contributor.advisorMaarif, Mohamad Syamsul
dc.contributor.advisorHuseini, Martani
dc.contributor.advisorBantacut, Tajuddin
dc.contributor.authorAbdullah, Syahfirin
dc.date.accessioned2012-06-27T07:21:36Z
dc.date.available2012-06-27T07:21:36Z
dc.date.issued2012
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/55298
dc.description.abstractWorld widely, the tourism sector is contributing significantly to non-commodity exchange, unfortunately Indonesia still ranks 60th and is still lagging behind some other countries in Asia; as vvarious constraints faced by the tourism Indonesia, including in Tutur District. This study aims to determine the development of agro-tourism area, analyze the factors, goals and agro-tourism development strategy, and formulate a model of community-based ecotourism development, thereby promoting economic growth, employment absorption, and poverty alleviation. A set of questionaire has been distributed to grab expertise perception and opinion on the planning of agrotourism development in the District of Tutur. The AHP, Fuzzy, MPE and ISM approaches have been used to analyze and decide the most prefereable variables chosen by the responden. Further, a dynamic model of development planning and implementation scheme have been applied to synthesys the final result. The results showed that the prospective areas to be developed as an agrotourism areas are District of Tutur, District of Pandaan, and the District of Tosari; in which the highest value indicated by the District of Tutur which has various comodities of apples, durians, chrysanthemum flower, and paprika. This district also has agro-industry products to support the agro tourism program, such as apple cider. In order to increase the number of tourist, the study found that it is important to pay attention to agro-industry development, infrastructure improvement, improving the quality and number of attractions, increasing relations with stakeholders, increasing promotion and cooperation dan improving the quality of human resources capacities. Since a low quality of human resources in businessman-group, it was also found that needed to do some institutional empowerment, agrotourism entrepreneurship and increasing appreciation on pricing of agro-products.en
dc.description.abstractPengembangan pariwisata menjadi salah satu sektor yang mendapat prioritas tinggi dalam pembangunan di berbagai negara. Salah satu sektor pariwisata di Indonesia yang potensial untuk dikembangkan adalah agrowisata. Agrowisata merupakan diversifikasi produk wisata yang menggabungkan aktivitas pertanian (agro) dan rekreasi di sebuah lingkungan pertanian. Agrowisata juga memberi peluang wisatawan untuk terlibat dalam aktivitas rekreasi pedesaan untuk memperluas pengetahuan, pengalaman rekreasi dan hubungan usaha di bidang agro. Salah satu kecamatan yang berpotensi dikembangkan pariwisatanya adalah Kecamatan Tutur. Pengembangan agrowisata tidak bisa dilepaskan dari masyarakat di sekitar kawasan agrowisata, mengingat masyarakat lokal berperan besar dalam keberhasilan sebuah agrowisata. Oleh karena itu, maka agrowisata idealnya dikembangkan melalui konsep pemberdayaan masyarakat. Penelitian bertujuan untuk menentukan kawasan pengembangan agrowisata, menganalisis faktor, tujuan dan strategi pengembangan agrowisata, merumuskan model pengembangan agrowisata berbasis masyarakat, sehingga mendorong pertumbuhan ekonomi, penyerapan lapangan kerja dan pengentasan kemiskinan. Model yang disusun kemudian diverifikasi dengan data primer yang diperoleh dari lokasi yang ditentukan. Pada penelitian ini juga ditentukan komoditas unggulan dan produk olahan agroindustri prospektif yang mendukung pengembangan agrowisata dengan berorientasi pada potensi daerah. Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Tutur Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur. Metode yang digunakan pada penelitian ini dengan pendekatan sistem. Data yang diambil adalah data primer dan data sekunder. Dalam penelitian ini terlebih dahulu dilakukan identifikasi sistem, selanjutnya menentukan kawasan, komoditas, produk unggulan dan zonasi kawasan dengan menggunakan metoda perbandingan eksponensial (MPE). Selain itu juga ditentukan alternative kebijakan sistem pengembangan agowisata berbasis masyarakat dengan menggunakan analytical hierarchy process (AHP) dan Fuzzy. Selanjutnya ditentukan kendala-kendala pengembangan, analisis kelembagaan dan aktivitas yang diperlukan dengan menggunakan analisis interpretative structure modelling (ISM)
dc.publisherIPB (Bogor Agricultural University)
dc.subjectBogor Agricultural University (IPB)en
dc.subjectAgrotourismen
dc.subjectAHPen
dc.subjectMPEen
dc.subjectFuzzyen
dc.subjectISMen
dc.subjectDistrict of Tuturen
dc.subjectPasuruan Regencyen
dc.subjectCommunity Based Mangement.en
dc.titleRekayasa sistem pengembangan agrowisata berbasis masyarakatid
dc.titleEngineering development system of community-based agrotourism developmenten


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record