Show simple item record

dc.contributor.advisorKurniawati,Ani
dc.contributor.advisorKasutjianingati
dc.contributor.authorBahrir, Miftahul
dc.date.accessioned2012-06-18T02:06:08Z
dc.date.available2012-06-18T02:06:08Z
dc.date.issued2012
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/54905
dc.description.abstractPisang merupakan buah yang penting, baik bagi kebutuhan dalam negeri ataupun pemenuhan kebutuhan ekspor ke luar negeri. Produksi pisang berada pada tingkat tertinggi dari sektor komoditas buah yang berasal dari Indonesia, yakni sebesar 6 373 533 ton dengan produksi tertinggi di daerah Jawa Barat sebesar 1 415 694 ton pada tahun 2009 (BPS, 2010). Produksi yang tinggi ini tidak ditunjang dengan kualitas pisang yang beredar di pasaran. Faktor yang menjadi salah satu penyebab dalam penurunan kualitas pisang adalah tingginya tingkat serangan hama yang mempengaruhi kualitas fisik dari pisang tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberongsongan dan jenis bahan pemberongsong terhadap kualitas fisik dan kimia serta tingkat serangan hama pada buah pisang tanduk. Penelitian dilaksanakan pada bulan Mei 2010 sampai dengan Juni 2011 di Desa Kopo, Cisarua, Bogor dan Laboratorium Pascapanen Departemen Agronomi dan Hortikultura, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor. Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok dengan satu faktor yaitu bahan pemberongsong (pembungkus) tandan buah. Terdapat 4 taraf perlakuan dengan 3 ulangan untuk setiap perlakuan, sehingga terdapat 12 unit percobaan. Setiap unit percobaan terdiri dari 5 tanaman pisang, sehingga diperlukan total populasi 60 tanaman pisang. Data yang diperoleh diuji dengan sidik ragam, bila berpengaruh nyata dilanjutkan dengan Uji Beda Nyata Jujur pada taraf 5%. Perlakuan terdiri dari Kontrol (tanpa bahan pemberongsong), pisang dibungkus dengan plastik polyethilen biru, plastik polyethilen putih dan kantong sak yang diikatkan ke pangkal tandan dengan mengusahakan seludang atas tidak masuk ke dalam bahan pemberongsong. Pemberongsongan dilakukan terhadap masing-masing tandan pisang sejak saat seludang pisang pertama belum membuka dan jantung pisang sudah mulai merunduk. Parameter yang diamati meliputi karakter fisik buah yaitu jumlah sisir per tandan, jumlah buah per sisir, bobot tandan, bobot per sisir dan bobot per buah, panjang buah, diameter buah, rasio daging/kulit buah, edible portion, kekerasan kulit buah, dan keparahan gejala serangan hama, serta kakarter kimia buah yaitu Padatan Terlarut Total (PTT) dan Total Asam Tertitrasi (TAT). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa aplikasi pemberongsongan pada tandan buah pisang tanduk sangat efektif untuk menurunkan intensitas dan persentase keparahan serangan hama, namun tidak berpengaruh terhadap jumlah sisir per tandan, jumlah buah per sisir, bobot tandan, bobot per sisir, bobot per buah, kekerasan kulit buah, PTT, TAT, edible portion, panjang dan diameter buah. Pemberongsongan tandan buah pisang tanduk hanya berpengaruh terhadap intensitas keparahan gejala serangan hama yang terjadi pada kulit buah pisang. Buah pisang yang diberongsong dengan berbagai bahan pemberongsong memiliki tingkat keparahan gejala serangan hama yang rendah, yakni berkisar 20%, sedangkan yang tidak diberongsong menghasilkan tingkat keparahan gejala serangan hama yang sangat parah sebesar 84.81%. Berdasarkan hasil analisis statistika, perlakuan berbagai jenis bahan pemberongsong tidak mempengaruhi tingkat intensitas keparahan gejala serangan hama. Bahan pemberongsong dari kantong sak dapat menjadi bahan alternatif yang dapat digunakan petani untuk mencegah serangan hama. Bahan kantong sak ini lebih efisien karena harganya yang lebih murah dan mudah didapatkan.en
dc.subjectBogor Agricultural University (IPB)en
dc.titlePemberongsongan Dapat Memperbaiki Kualitas Buah Pisang Tanduk (Musa paradisiaca var. Typica, AAB group).en


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record