Efektivitas Umpan Buatan dalam Penangkapan Ikan Karang Konsumsi pada Bubu di Kepulauan Seribu
Abstract
Kawasan Kepulauan Seribu memiliki sejumlah pulau hingga mencapai 114 pulau yang terbagi menjadi empat kelurahan, yaitu Kelurahan Pulau Panggang, Kelurahan Pulau Kelapa, Kelurahan Pulau Tidung, dan Kepulauan Untung Jawa. Nelayan Pulau Panggang banyak yang menggunakan bubu untuk menangkap ikan. Jumlah bubu mencapai 220 unit. Umpan buatan yang digunakan adalah dari campuran arginin dan leusin yang merupakan asam amino esensial. Penelitian ini bertujuan untuk menguji efektivitas umpan buatan pada kondisi yang sebenarnya. Pengolahan data menggunakan Rancangan Acak Lengkap dan perhitungan efektivitas. Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode experimental fishing. Bubu yang digunakan sebanyak 12 unit dengan rincian bubu kontrol 3 unit, bubu umpan A (alami) 3 unit, bubu umpan buatan B (arginin dan leusin) 3 unit, dan bubu umpan buatan C (minyak ikan) 3 unit. Hasil analisis statistika menujukkan bahwa perbedaan umpan berpengaruh terhadap hasil tangkapan namun tidak berbeda nyata. Masing-masing umpan memberikan pengaruh terhadap jumlah hasil tangkapan dengan nilai yang sama. Hasil tangkapan bubu dengan menggunakan umpan buatan B (arginin dan leusin) merupakan hasil tangkapan terbesar dari pada ketiga jenis bubu lainya yaitu sebesar 32 %. Jenis ikan karang konsumsi yang banyak tertangkap pada saat penelitian adalah ikan dari famili Siganidae, yaitu sebesar 38,59 % dari hasil tangkapan total atau sebesar 335 ekor. Pengujian efektivitas bubu menunjukkan bahwa bubu dengan umpan B (arginin dan leusin) mendapatkan nilai efektivitas penangkapan 57,93 %. Hal ini menunjukkan bahwa bubu dengan umpan B (arginin dan leusin) mampu menangkap ikan karang konsumsi cukup optimal sesuai dengan tujuan yang diharapkan.