Show simple item record

dc.contributor.advisorArtika, I Made
dc.contributor.advisorMalik, Safarina G.
dc.contributor.authorWiyatno, Ageng
dc.date.accessioned2012-04-13T03:01:50Z
dc.date.available2012-04-13T03:01:50Z
dc.date.issued2011
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/54155
dc.description.abstractDiabetes mellitus Tipe 2 (DMT2) merupakan penyakit yang disebabkan oleh banyak faktor. Kombinasi faktor genetik, kurangnya aktivitas fisik dan asupan nutrisi yang berlebih merupakan penyebab utama timbulnya penyakit ini. Single Nucleotide Polymorphisms (SNP) seperti SNP E23K pada gen KCNJ11 dan SNP A1369S pada gen ABCC8 diketahui dapat meningkatkan resiko DMT2. Kedua gen tersebut memiliki fungsi yang komplementer dalam membentuk KATP channel yang berperan penting dalam mekanisme sekresi insulin. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis prevalensi penyakit DMT2 di Bali dan asosiasinya dengan keberadaan SNP E23K dan A1369S. Analisis terhadap 184 sampel dari empat desa di Bali (Nusa Ceningan, Legian, Penglipuran dan Pedawa) dilakukan dengan metode potong lintang (cross sectional), kemudian sampel dipilih dengan mencocokkan jenis kelamin dan usianya (matched). Analisis asosiasi antara konsentrasi gula darah puasa (Fasting Plasma Glucose; FPG), letak geografis dan genetik telah dilakukan. Metode yang digunakan untuk mendeteksi keberadaan SNP adalah Polymerase Chain Reaction-Restriction Fragment Length Polymorphisms (PCR-RFLP). Prevalensi DMT2 pada total populasi terpilih di Bali adalah 4,3%, sedangkan prevalensi hiperglikemia sedang adalah 10,9%. Berdasarkan tingginya prevalensi hiperglikemia sedang, dapat diperkirakan bahwa prevalensi DMT2 di Bali akan meningkat dua kali lipat dalam kurun waktu 10-15 tahun mendatang. Prevalensi hiperglikemia sedang berasosiasi dengan kelompok usia 51-65 tahun dengan frekuensi 25% (p=0,007). Prevalensi DMT2 tidak berasosiasi dengan jenis kelamin (p=0,607). Walaupun tidak signifikan, populasi yang terletak di daerah pesisir pantai (Nusa Ceningan dan Legian) cenderung memiliki konsentrasi FPG yang relatif lebih beragam (96,0±29,4 mg/dL) dibandingkan populasi yang terletak di dataran tinggi (Penglipuran dan Pedawa)(98,2±13,8 mg/dL). Pada penelitian ini, nilai MAF SNP E23K (26,3%) mirip dengan MAF SNP A1369S (26,9%). Polimorfisme E23K dan A1369S beserta kombinasi haplotipe yang terbentuk dari kedua SNPs tersebut tidak menunjukkan asosiasi yang signifikan dengan DMT2 pada populasi total yang dianalisis.en
dc.subjectBogor Agricultural University (IPB)en
dc.titleAsosiasi Polimorfisme Gen KCNJ11 dan ABCC8 dengan Diabetes Mellitus Tipe 2 pada Populasi Masyarakat Balien


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record