Show simple item record

dc.contributor.advisorGhulamahdi, Munif
dc.contributor.authorDharmaswara, Indra
dc.date.accessioned2012-04-11T01:52:02Z
dc.date.available2012-04-11T01:52:02Z
dc.date.issued2012
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/54104
dc.description.abstractPenelitian dilakukan untuk mempelajari pengaruh pemupukan abu jerami terhadap pertumbuhan dan produksi kedelai di lahan rawa pasang surut. Penelitian ini juga untuk menganalisis usaha tani budidaya kedelai yang menggunakan abu jerami sebagai pupuk di lahan rawa pasang surut. Penelitian dilakukan di Desa Banyu Urip, Kecamatan Tanjung Lago, Kabupaten Banyuasin, Provinsi Sumatera Selatan, dari bulan Juni sampai bulan Oktober 2011. Penelitian menggunakan Rancangan Kelompok Lengkap Teracak (RKLT) dengan 3 ulangan dan satu faktor yaitu dosis abu jerami. Penelitian menggunakan 4 perlakuan dosis abu jerami yaitu tanpa abu (kontrol), 1 ton/ha, 2 ton/ha, dan 3 ton/ha dengan perlakuan pembanding 100 kg KCl/ha, 2 ton Kapur/ha, serta campuran dari 100 kg KCl/ha dan 2 ton Kapur/ha. Tiap ulangan terdiri dari 7 petak yang diulang sebanyak 3 kali sehingga terdapat 21 unit satuan percobaan. Data yang diperoleh dianalisis dengan uji F, apabila berpengaruh nyata dilanjutkan dengan uji Duncan Multiple Range Test (DMRT) pada taraf kesalahan 5%. Setiap petak percobaan memiliki ukuran 2 m x 2 m dengan jarak antar petak percobaan 30 cm, saluran memiliki kedalaman 25 cm dan lebar 30 cm. Pemberian air irigasi dilakukan sejak penanaman hingga panen dengan kedalaman muka air 15 cm di bawah permukaan tanah (DPT). Setiap petak percobaan diberikan pupuk sebanyak 200 kg SP-36/ha. Kedelai diberikan pupuk daun N pada 3, 4, 5, dan 6 MST dengan konsentrasi 10 g Urea/l air dengan menggunakan volume semprot 400 l air/ha. Berdasarkan analisis, abu jerami yang digunakan memiliki pH sebesar 10.60. Unsur hara yang terkandung pada abu jerami terdiri dari unsur hara makro dan unsur hara mikro yaitu C, N, P₂O₅, Mg, Ca, K, Na, S, Mn, Cu, dan Zn. Unsur K memiliki kandungan yang lebih tinggi dibanding unsur hara lainnya dalam abu jerami yang dianalisis yaitu 3.79 g/100 g. Analisis ragam menunjukkan dosis abu jerami tidak berbeda nyata pada tinggi tanaman, jumlah cabang, buku produktif, buku tidak produktif, dan bobot 100 biji tetapi berbeda nyata pada jumlah polong isi, polong isi/buku produktif, bobot biji per m2 dan produksi biji. Dosis abu jerami 1 ton/ha mempengaruhi peningkatan komponen produksi pada saat panen diduga berasal dari akumulasi perbaikan peningkatan komponen pertumbuhan (vegetatif) walaupun berdasarkan analisis statistik menunjukkan tidak berpengaruh nyata. Hasil analisis regresi pada dosis abu jerami menunjukkan persamaan sebagai berikut : Y = -0.384x2 + 0.985x + 3.791. Berdasarkan persamaan tersebut diperoleh dosis abu jerami optimum yaitu 1.3 ton/ha dengan produktivitas 4.42 ton/ha. Analisis usaha tani menunjukkan dengan pemberian dosis abu jerami sebanyak 1.3 ton/ha memberikan keuntungan tertinggi yaitu Rp. 18 338 500 dengan nilai B/C rasio sebesar 3.24. Pengujian perlakuan yang dilakukan di lahan petani dengan dosis abu jerami 1 ton/ha dicampur dengan 2 ton kapur/ha memberikan keuntungan sebesar Rp 13 778 500 dengan nilai B/C rasio sebesar 2.47.en
dc.subjectBogor Agricultural University (IPB)en
dc.titlePengaruh Pemupukan Abu Jerami terhadap Pertumbuhan dan Produksi Kedelai di Lahan Rawa Pasang Suruten


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record