Show simple item record

dc.contributor.advisorSukma,Dewi
dc.contributor.advisorIsnaini,Yupi
dc.contributor.authorRamdan
dc.date.accessioned2012-04-05T01:53:08Z
dc.date.available2012-04-05T01:53:08Z
dc.date.issued2011
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/54032
dc.description.abstractPenelitian ini bertujuan untuk mendapatkan kombinasi zat pengatur tumbuh yang tepat untuk induksi organogenesis P. gigantea dan mengetahui media yang cocok untuk pertumbuhan pangkal batang anggrek P. gigantea. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret 2010 sampai Maret 2011 di Laboratorium Kultur Jaringan Anggrek, Kebun Raya Bogor. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah tunas in vitro anggrek Phalaenopsis gigantea berumur 5 tahun dengan 4-5 daun dari Laboratorium Kultur Jaringan Tanaman, Kebun Raya Bogor. Eksplan yang digunakan adalah eksplan daun dan pangkal batang. Penelitian ini terdiri dari empat percobaan yaitu percobaan kultur daun dan pangkal batang P. gigantea masing-masing dua tahap. Rancangan yang digunakan pada penelitian ini adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL). Percobaan kultur daun P. gigantea (Tahap I) terdiri atas sembilan taraf perlakuan media dengan kombinasi zat pengatur tumbuh NAA dan BAP. Percobaan kultur pangkal batang P. gigantea (Tahap I) terdiri atas empat taraf perlakuan kombinasi media dengan bahan organik. Percobaan kultur daun P. gigantea (Tahap II) terdiri atas tujuh taraf perlakuan media ditambah zat pengatur tumbuh BAP dan TDZ. Percobaan kultur pangkal batang P. gigantea (Tahap II) terdiri atas lima taraf perlakuan media ditambah kitosan. Media yang digunakan pada percobaan kultur daun (Tahap I dan II) dan kultur pangkal batang (Tahap II) yaitu media Murashige dan Skoog yang berkonsentrasi 50% (½ MS), sedangkan percobaan kultur pangkal batang P. gigantea (Tahap I) menggunakan media Knudson C (KC). Hasil percobaan kultur daun (Tahap I) menunjukan bahwa perlakuan belum berhasil menginduksi organogenesis dan kalus P. gigantea. Percobaan kultur daun (Tahap II) berhasil menginduksi PLBs pada media A4 (½ MS + 2 mg/l BAP) setelah 14 MSI. iii Bahan organik pada kultur pangkal batang (Tahap I) berpengaruh positif bagi pertumbuhan eksplan. Media G10 (KC + air kelapa + ekstrak taoge) merupakan media terbaik pada peubah pengamatan persentase hidup eksplan (100%), waktu muncul daun (7,5 MSI), jumlah daun (8,2 daun/eksplan), waktu muncul tunas (9,2 MSI), jumlah tunas (3,8 tunas/eksplan), dan jumlah akar (1,7 akar/eksplan). Waktu muncul akar (8 MSI) dan panjang akar (4 mm) terbaik pada perlakuan media G12 (KC + air kelapa + ekstrak taoge + ekstrak pisang). Percobaan kultur pangkal batang P. gigantea (Tahap II) cukup optimal. Perlakuan media A10 (½ MS) dan A13 (½ MS + 15 ppm kitosan) merupakan media terbaik pada peubah pengamatan persentase hidup eksplan yaitu 71%. Perlakuan A10 (½ MS) dan A12 (½ MS + 10 ppm kitosan) merupakan media terbaik pada peubah pengamatan waktu muncul daun yaitu 5 MSI. Jumlah daun (1,9 daun/eksplan), waktu muncul tunas (5 MSI), dan jumlah tunas (0,9 tunas/eksplan) terbaik pada perlakuan media A14 (½ MS + 20 ppm kitosan). Semua perlakuan media tidak berhasil dalam menginduksi akar P. gigantea.en
dc.subjectBogor Agricultural University (IPB)en
dc.titleKultur Daun Dan Pangkal Batang In Vitro Anggrek Bulan Raksasa (Phalaenopsis gigantea J.J.Smith) pada Beberapa Media Kultur Jaringan.en


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record