Show simple item record

dc.contributor.advisorWidajati,Eny
dc.contributor.authorFebriani, Lilis Yati
dc.date.accessioned2012-03-26T01:38:24Z
dc.date.available2012-03-26T01:38:24Z
dc.date.issued2011
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/53925
dc.description.abstractThis purpose of this research was to obtain the effective several variable of seed viability to determine relabelling of rice seeds. The research was conducted in the Seed Science and Technology Laboratory, Department of Agronomy and Horticulture, Faculty of Agriculture, Bogor Agricultural University and Indonesian Center for Seed Testing and Quality of Food Crops and Horticulture Research and Development, Cimanggis, Depok from July 2011 to October 2011. The design which used in this experiment is complete randomize block design with two factors. The first factor is seed lot and the second factor is storabilty period. The factor of lot consisting of var. Ciherang with expired date by 15 June 2011 (lot A), var. Inpari 10 Laeya expired date by 10 July 2011(lot B), var. Situ Bagendit expired date by 21 July 2011(lot C). The second factor is storabilty period consisting of 0, 2, 4, 6, 8, 10 and 12 week. Variable that has a effective to estimate storeability period for rice seed is delta value. In this research lot A reaches the end of Period II and entered to Period III of six weeks storage period. Lot B and Lot C anomalies reached a point, which is the maximum delta value at two weeks after the storage period. In the research, lot B and lot C can only be an relabelling to two week storage period.en
dc.description.abstractBenih yang telah mendekati atau habis masa edarnya apabila akan diedarkan kembali harus dilakukan pengujian terlebih dahulu. Pengujian ulang biasanya dilakukan oleh lembaga sertifikasi yang meliputi pengujian rutin berupa pengujian daya berkecambah. Pada kenyataannya kondisi penanaman di lapang lebih sering tidak se-optimum kondisi di laboratorium, sehinga lot benih yang mempunyai persentase daya berkecambah tinggi dapat memiliki nilai pemunculan kecambah (field emergency) yang rendah di lapang. Penelitian ini bertujuan untuk menguji beberapa tolok ukur vigor benih yang paling efektif untuk pendugaan perpanjangan masa edar benih padi (Oryza sativa L.). Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Ilmu dan Teknologi Benih Departemen Agronomi dan Hortikultura, Institut Pertanian Bogor, Dramaga, Bogor, serta di Balai Besar Pengembangan Pengujian Mutu Benih Tanaman Pangan Hortikultura (BBPP-MBTPH) Cimanggis, Depok pada bulan Juni- Oktober 2011. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dua faktor, faktor pertama berupa lot benih yakni lot A (varietas Ciherang) dengan tanggal kadaluarsa 15 juni 2011, lot B (varietas Inpari 10 Laeya) tanggal kadaluarsa 10 juli 2011 dan lot C (varietas Situ Bagendit) dengan tanggal kadaluarsa 21 juli 2011. Faktor kedua berupa periode simpan yang terdiri dari 7 taraf yaitu 0 minggu, 2 minggu, 4 minggu, 6 minggu, 8 minggu, 10 minggu dan 12 minggu . Ketiga lot benih dikemas dengan menggunakan plastik, kemudian disimpan pada kondisi suhu kamar. Benih tersebut kemudian ditanam dengan periode penanaman 2 minggu sekali, dari mulai 0 minggu. 0 minggu dimulai dari benih memasuki batas waktu kadaluarsa. Hasil uji F menunjukkan bahwa faktor tunggal lot benih memberikan pengaruh yang sangat nyata untuk semua tolok ukur. Faktor tunggal periode simpan memberikan pengaruh yang sangat nyata untuk semua tolok ukur, namun hanya berpengaruh nyata terhadap kadar air. Interaksi antara lot dan periode simpan memberikan pengaruh nyata terhadap kadar air dan berpengaruh sangat nyata terhadap nilai delta. Pada saat habis masa edarnya, lot A memiliki viabilitas yang lebih baik dibandingkan dengan lot B dan lot C dengan nilai daya berkecambah sebesar 89.52%. Tingginya nilai viabilitas untuk lot A didukung oleh tingginya nilai indeks vigor, bobot kering kecambah, dan juga kecepatan tumbuh yang berarti laju kemunduran lot benihnya lambat. Lot A memiliki kecepatan tumbuh yang lebih tinggi yaitu 18.27%. Pada awal penyimpanan lot A memiliki kadar air sebesar 10.90%. Rendahnya nilai kadar air pada awal periode simpan berpengaruh terhadap persentase daya berkecambah dan kecepatan tumbuh tetap tinggi selama penyimpanan. Berdasarkan hasil pengamatan terhadap semua tolok ukur, tolok ukur vigor menunjukkan penurunan lebih dini dibandingkan tolok ukur viabilitas. Indeks vigor menunjukkan penurunan yang nyata pada 2 minggu periode simpan. Kecepatan tumbuh dan bobot kering kecambah normal mulai menurun secara nyata pada 6 minggu setelah periode simpan, dan daya berkecambah mulai terlihat penurunannya secara nyata pada 8 minggu periode simpan. Berdasarkan tolok ukur daya berkecambah, pada periode simpan 4 minggu lot benih A memiliki nilai daya berkecambah sebesar 91.3%, lot benih B 80.67% dan lot benih C 86%, tetapi berdasarkan nilai delta ketiga lot benih tersebut dapat dibedakan secara nyata dimana lot A memiliki nilai delta 32. Lot benih B dan C sudah menunjukkan peningkatan nilai delta secara nyata dengan nilai delta 52.67 dan 73.33 pada 2 minggu periode simpan. Pada minggu ke 6 lot A menunjukkan peningkatan nilai delta yaitu dari 6.67 menjadi 13.33. Hal ini menunjukkan bahwa periode simpan 6 minggu merupakan titik akhir Periode II dan lot benih sudah masuk dalam Periode III konsepsi Steinbauer-Sadjad. Kenaikan nilai delta terus terjadi hingga 12 minggu periode simpan. Sehingga untuk lot A
dc.subjectBogor Agricultural University (IPB)en
dc.subjectVigoren
dc.subjectSeed Storabilityen
dc.subjectStore Perioden
dc.subjectOryza sativaen
dc.titleEvaluasi Beberapa Tolok Ukur Vigor Unutk Pendugaan Perpanjangan Masa Edar Benih Padi (Oryza sativa L)en


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record