Show simple item record

dc.contributor.advisorSehabudin, Ujang
dc.contributor.authorSaragih, Bensabarman
dc.date.accessioned2012-02-24T01:57:25Z
dc.date.available2012-02-24T01:57:25Z
dc.date.issued2011
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/53517
dc.description.abstractIndonesia merupakan Negara agraris dimana sebagian besar penduduknya memiliki mata pencaharian sebagai petani. Pembangunan pertanian sebagai bagian integral dari pembangunan nasional mempunyai peranan strategis dalam pemulihan ekonomi nasional. Peran strategis ini dapat dilihat dari tujuan pembangunan pertanian yaitu untuk meningkatkan penyediaan pangan, ketahanan pangan, menitikberatkan pendapatan dan kesejahteraan petani, memperluas lapangan kerja dan dapat meningkatkan pembangunan sektor lainnya. Lahan pertanian khususnya sawah di Indonesia hingga saat ini masih terkonsentrasi di pulau Jawa. Namun perkembangan zaman telah memaksa lahan pertanian terkonversi menjadi lahan pemukiman, sarana dan prasarana umum, dan lainnya. Ketersediaan lahan pertanian yang semakin terbatas mengakibatkan diperlukan upaya-upaya untuk mengoptimalkan pendayagunaan lahan yang ada melalui program intensifikasi pertanian. Salah satu upaya peningkatan produksi melalui program intensifikasi pertanian yaitu upaya peningkatan produksi melalui tehnik peningkatan produksi persatuan luas. Adapun pola tersebut melibatkan kegiatan panca usahatani diantaranya pengolahan tanah yang baik, penggunaan benih bermutu, pemupukan yang berimbang, pengendalian hama dan penyakit, SRI adalah sistem budi daya padi yang mampu meningkatkan produktivitas tanaman dengan cara mengubah pengelolaan tanaman, tanah, air dan unsur hara. SRI dapat mengefisienkan penggunaan bibit yang turun sampai 20 persen, penggunaan pupuk beralih ke organik dan menurunkan sampai 50 persen penggunaan pupuk kimia, dan serta penghematan penggunaan air hingga 40 persen. Dari segi produktivitas SRI dapat meningkatkan produktivitas hingga 50 persen. Adapun Tujuan dari penelitian ini adalah, mengkaji dampak SRI terhadap penggunaan input, produksi dan pendapatan usahatani, menentukan nilai ekonomi air yang dipergunakan pada usahatani dan menganalisis efisiensi penggunaan input-input produksi pertanian dengan metode SRI dan konvensional di desa Jambenenggang, Sukabumi, Jawa Barat. Penelitian ini dilakukan di Jambenenggang, Kecamatan Kebon Pedes, Kabupaten Sukabumi dengan dasar pertimbangan bahwa daerah tersebut merupakan salah satu daerah yang mengembangkan usahatani padi sawah dengan metode SRI.. Jumlah petani contoh yang dipilih adalah sebanyak 20 orang petani padi SRI dan 20 orang petani padi konvensional. Untuk sistem pertanian metode SRI pengambilan contoh dilakukan dengan metode sensus dimana responden diambil secara keseluruhan, sedangkan untuk metode konvensional menggunakan purposive sampling (pengambilan contoh sengaja) dengan karakteristik opulasi yang sama. System Pertanian dengan menggunakan metode SRI di desa Jambenenggang dimulai sekitar tahun 2007. Kegiatan ini diawali dengan adanya ii program pemerintah yang bekerjasama dengan PT MEDCO untuk mengembangkan padi sawah dengan metode SRI (System of Rice Intensification). Pada penelitian ini, jumlah benih yang digunakan petani padi sawah metode SRI lebih rendah dari petani padi konvensional. Sedangkan untuk penggunaan pupuknya, petani padi SRI menggunakan pupuk dalam jumlah yang lebih besar dari petani padi konvensional, begitu pula dengan jumlah tenaga kerja (HOK) yang digunakannya. Berdasarkan data yang diperoleh, diketahui bahwa hasil produksi petani dengan menggunakan metode SRI lebih tinggi dibandingkan dengan hasil produksi yang diusahaakan petani konvensional. Selain dari segi produksi, harga jual GKP padi SRI lebih tinggi dibandingkan dengan harga jual GKP padi konvensional. Untuk harga jual GKP padi SRI sebesar Rp 2.800,00 /Kg, sedangkan harga jual GKP padi konvensional sebesar Rp 2.500,00 /Kg.. Berdasarkan data yang diperoleh dapat diketahui bahwa terjadi penghematan penggunaan air antara lahan padi sawah yang menggunakan metode SRI dengan padi sawah yang menggunakan metode konvensional yaitu sebanyak 50 %. Berdasarkan data-data yang ada dapat diketahui bahwa lahan padi sawah dengan menggunakan dengan metode SRI lebih efisien dalam hal penggunaan air. Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa rata-rata penerimaan total usaha tani padi sawah dengan menggunakan metode SRI lebih besar dari rata-rata penerimaan total usaha tani padi konvensional. Berdasarkan data yang diperoleh, besarnya penggunaan biaya oleh petani dalam usahatani padi sawah SRI ini sebagian besar dialokasikan untuk membayar upah tenaga kerja dan pengadaan pupuk. Berdasarkan hasil penelitian ini dapat diestimasi nilai air melalui pendekatan produksi marginal dan pendekatan investasi proyek. Hasil estimasi nilai ekonomi air, menunjukan bahwa air memiliki nilai ekonomi yang sangat menguntungkan. Efisiensi penggunaan air dalam usahatani akan mengurangi biaya produksi dan dapat meningkatkan pendapatan petani. Berdasarkan uji statistik, air dan benih memiliki pengaruh yang nyata terhadap produksi usaha tani SRI, sedangkan pada usaha tani konvensional pupuk memiliki pengaruh yang nyata terhadap produksi.en
dc.subjectBogor Agricultural University (IPB)en
dc.titleAnalisis Dampak System Rice Of Intensification (SRI) Terhadap Penggunaan Input, Produksi dan pendapatan Usahatani Padi Sawah di Desa Jambenenggang, Sukabumi, Jawa Baraten


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record