Show simple item record

dc.contributor.advisorYudiwanti Wahyu E.K.
dc.contributor.authorJunaedi, Wahyu
dc.date.accessioned2012-02-16T07:07:45Z
dc.date.available2012-02-16T07:07:45Z
dc.date.issued2011
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/53362
dc.description.abstractKacang tanah merupakan palawija penting kedua setelah kedelai di Indonesia. Permintaan terhadap kacang tanah selalu meningkat tiap tahun, akan tetapi produksi dalam negeri tidak dapat menyuplai semua kebutuhan tersebut sehingga sebagian harus mengimpor. Rendahnya produksi kacang tanah di Indonesia salah satunya disebabkan oleh penyakit bercak daun yang apabila tidak dikendalikan dapat menurunkan produktivitas. Salah satu upaya untuk menekan serangan penyakit bercak daun yaitu dengan merakit varietas kacang tanah yang tahan terhadap penyakit bercak daun melalui metode pemuliaan tanaman. Penelitian ini sudah sampai pada tahap pengujian untuk mempelajari daya hasil dari galur-galur generasi lanjut kacang tanah tahan penyakit bercak daun. Penelitian dilakukan di Kebun Percobaan Cikarawang IPB dari bulan Maret sampai Juli 2010. Penelitian bertujuan untuk mengevaluasi daya hasil 16 galur generasi lanjut kacang tanah tahan penyakit bercak daun hasil pemuliaan Departemen Agronomi dan Hortikultura, Fakultas Pertanian IPB. Bahan yang digunakan adalah 16 galur GWS hasil persilangan varietas Gajah dengan galur introduksi GP-NCWS4 yang tahan penyakit bercak daun serta empat varietas pembanding yaitu Gajah, Jerapah, Zebra Putih, dan Sima. Penelitian menggunakan rancangan kelompok lengkap teracak satu faktor dengan tiga ulangan. Analisis data menggunakan sidik ragam atau uji F pada 5 % dan apabila berpengaruh nyata dilanjutkan dengan uji t-Dunnett. Selain itu dilakukan analisis ragam genetik (σ²g), ragam fenotipik (σ²p), koefisien keragaman genetik (KKG), nilai heritabilitas arti luas (h²), koefisien korelasi, dan analisis lintas. Hasil penelitian menunjukkan terdapat perbedaan keragaan pada galurgalur generasi lanjut yang diuji untuk karakter tinggi tanaman, jumlah cabang, kadar klorofil, jumlah polong cipo, bobot polong cipo, dan bobot 100 biji, sedangkan karakter lainnya tidak terdapat perbedaan yang nyata. Berdasarkan ii hasil analisis lintasan, karakter jumlah polong total dan bobot polong bernas memiliki pengaruh langsung terhadap bobot biji per tanaman. Karakter jumlah polong bernas berpengaruh tidak langsung terhadap bobot biji per tanaman melalui jumlah polong total, sedangkan bobot polong total berpengaruh tidak langsung terhadap bobot biji per tanaman melalui bobot polong bernas. Seleksi dilakukan dengan menggunakan karakter jumlah polong total, jumlah polong bernas, dan persentase panjang batang berdaun hijau. Terseleksi sembilan galur yang berdaya hasil tinggi dan cenderung lebih tahan penyakit bercak daun dibandingkan varietas pembanding yaitu GWS134D, GWS39D, GWS79A, GWS110A2, GWS39B, GWS134A1, GWS73D, GWS110D, dan GWS18A1.en
dc.subjectBogor Agricultural University (IPB)en
dc.titleUji daya hasil galur-galur generasi lanjut kacang tanah (Arachis Hypogaea L.) tahan penyakit bercak daunen


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record