Show simple item record

Analisis Pengembangan Perikanan Purse Seine Kabupaten Aceh Besar

dc.contributor.advisorNurani, Tri Wiji
dc.contributor.advisorWahyuningrum, Prihatin Ika
dc.contributor.authorPutra, Aulia
dc.date.accessioned2012-01-25T04:27:09Z
dc.date.available2012-01-25T04:27:09Z
dc.date.issued2011
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/53086
dc.description.abstractPurse seine is one the productive fishing gear for fishing pelagic fishes. Fishing capacity is one the important issue in sustainable fisheries. This study aimed to measure fishing capacity of purse seine in Aceh Besar district, estimated the maximum economic yield (MEY) the targeted pelagic fishes, and formulate management strategies purse seine in the district of Aceh Besar. Fishing capacity was analyzed using the data envelopment analysis (DEA) method based on fishing capacity efficiency of monthly total catch as single output, from September 2009 to August 2010. Fishing vessel was used as decision making unit (DMU). Fixed input consists gross tonnage (GT), engine horse power (HP) and length of webb. Variable input consists number of crew, lamp power (watt), hold capacity (ton), and number of trip. The result showed that fishing capasity, 17 vessels reached optimum (CU=1), and fishing capacity of purse seine was 257 ton/year/unit. Thus bioeconomic analysis of pelagic fishes showed that MEY reached at 3,753.37 ton/year and optimum effort at 8,623 trip/year with total cost Rp 34,992,314,500 year and total revenue Rp 51,643,083,629. Management strategy for purse seine fishery in Aceh Besar district is the development of technology, human resource development and the role of institutions such as institutions laot commander.en
dc.description.abstractKabupaten Aceh Besar merupakan salah satu kabupaten di Pemerintah Aceh yang memiliki potensi sumberdaya ikan sekitar 11.131 ton, terdiri dari ikan pelagis 2,0 ton/km2 dan ikan dimersal sebesar 3,2 ton/km2. Potensi yang telah dimanfaatkan 5.057,2 ton per tahun atau 45,43%, sehingga peluang untuk pengembangan perikanan laut sebanyak 6.074 ton atau 54,56% (DKP Aceh Besar 2010). Dewasa ini pengembangan dan pengelolaan kapasitas penangkapan berikut metode pengukurannya sudah menjadi isu penting pada upaya pengelolaan perikanan yang berkelanjutan. The Code of Conduct for Responsible Fisheries (CCRF) yang disusun oleh FAO (1995) mengajak seluruh negara untuk menghindari overfishing dan kelebihan kapasitas penangkapan ikan. Kelebihan kapasitas penangkapan dapat dikurangi pada level dimana keberlanjutan penangkapan ikan akan terjamin melalui metode pengukuran kapasitas penangkapan. Menurut Lindebo (2003), kapasitas penangkapan adalah kemampuan suatu armada dalam melakukan penangkapan. Kemampuan ini didasarkan pada 1) banyaknya kapal nelayan dalam suatu armada, 2) ukuran setiap kapal, 3) efisiensi setiap kapal yang ditentukan oleh peralatan tehnis yang tersedia, 4) kemampuan nelayan dalam penangkapan, dan 5) waktu yang dibutuhkan. Menurut Kirkley and Squires (1998), kapasitas penangkapan dapat diukur, baik berdasarkan ketersediaan sumberdaya (stok) maupun tidak berdasarkan ketersedian. Kapasitas diukur berdasarkan ketersediaan stok, diartikan sebagai potensi maksimum output yang datanya dihasilkan melalui tingkat sumberdaya yang ada. Sebaliknya, kapasitas penangkapan diukur tidak berdasarkan ketersedian stok, diartikan sebagai output potensial yang dapat dihasilkan, dimana sumberdaya tidak menjadi kendalaid
dc.subjectAceh Besar Districten
dc.subjectfisheries developmenten
dc.subjectmanagement strategiesen
dc.subjectmaximum economic yield (MEY)en
dc.subjectpurse seineen
dc.titleFisheries Development Analysis of Purse Seine Fisheries Aceh Besar Districten
dc.titleAnalisis Pengembangan Perikanan Purse Seine Kabupaten Aceh Besarid


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record