Show simple item record

dc.contributor.advisorBoer, Mennofatria
dc.contributor.advisorButet, Nurlisa A.
dc.contributor.authorPerdanamihardja, Yogi Maulana Malik
dc.date.accessioned2012-01-18T06:39:13Z
dc.date.available2012-01-18T06:39:13Z
dc.date.issued2011
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/52987
dc.description.abstractlkan kembung lelaki (Rastrelliger kanagurta) termasuk kelompok ikan pelagis kecil yang memiliki nilai ekonomis tinggi. Akibat penangkapan yang dilakukan secara terus menerus diperlukan kajian mengenai stok ikan kembung lelaki yang dapat digunakan sebagai dasar pengelolaan sumberdaya ikan kembung lelaki di wilayah tersebut. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember 2010 sampai dengan Februari 2011. Lokasi pengambilan contoh ikan di Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) Kamal Muara yang mewakili perairan Teluk Jakarta, Jakarta Utara. Ikan contoh diambil dengan selang waktu 2 minggu sekali. Total ikan yang diambil selama penelitian mencapai 447 ekor. Ikan contoh tersebut diukur panjang dan bobotnya di PPI Kamal Muara dan selanjutnya data yang diperoleh dianalisis untuk mengetahui hubungan panjang bobot, mortalitas, pertumbuhan, kondisi stok, serta rencana pengelolaan. Sebaran panjang ikan kembung lelaki berkisar antara 194-263 mm. Data yang dianalisis dengan aplikasi NORMSEP menggunakan paket program FiSAT II menunjukkan adanya pemisahan kelompok umur. Parameter pertumbuhan yang diperoleh adalah L∞ sebesar 276,77 mm, K mencapai 0,3410 per tahun, serta t0 mencapai -0,9372 tahun. Ikan dengan nilai K lebih besar memiliki umur yang relatif lebih pendek. Pola pertumbuhan ikan allometrik negatif yang berarti pertambahan ukuran panjang lebih dominan dibandingkan pertambahan bobotnya. Nilai mortalitas total (Z) ikan kembung lelaki diduga dengan analisis regresi mencapai 0,9320. Nilai mortalitas alami (M) dengan model Pauly mencapai 0,3149 sehingga mortalitas penangkapan (F) mencapai 0,6170. Laju eksploitasi (E) ikan kembung lelaki yang didapatkan mencapai 0,6620, artinya 66,20% kematian ikan kembung lelaki di Teluk Jakarta disebabkan kegiatan penangkapan. Model stok ikan kembung lelaki mengikuti model Schaefer dengan upaya penangkapan maksimum lestari (fMSY) sebesar 136 unit per tahun dan jumlah tangkapan maksimum lestari (MSY) sebesar 12,89 ton per tahun dan jumlah tangkapan yang diperbolehkan (TAC) sebesar 10,31 ton per tahun. Berdasarkan hasil analisis yang diperoleh diketahui bahwa di Teluk Jakarta terjadi gejala penurunan populasi sumberdaya ikan kembung lelaki yang disebabkan tangkap lebih (overfishing), dimana upaya tangkap yang digunakan dalam menangkap ikan lebih besar sehingga hasil tangkapannya menjadi lebih sedikit. Adapun upaya pemulihan yang dapat disarankan terhadap sumberdaya ikan kembung lelaki ialah pembatasan jumlah alat dan upaya tangkap serta aturan pembatasan atau larangan waktu penangkapan tertentu.en
dc.subjectIkan kembung lelakien
dc.subjectkajian stoken
dc.subjectTeluk Jakartaen
dc.subjectBogor Agricultural University (IPB)en
dc.titleKajian Stok Ikan Kembung Lelaki (Rastrelliger kanagurta Cuvier 1817) di Perairan Teluk Jakarta, Provinsi DKI Jakartaen


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record