Show simple item record

dc.contributor.advisorSuwarto
dc.contributor.authorSagala, Elizabet
dc.date.accessioned2012-01-10T02:33:08Z
dc.date.available2012-01-10T02:33:08Z
dc.date.issued2011
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/52837
dc.description.abstractProduksi ubi kayu sebagai bahan baku tapioka masih menghadapi berbagai kendala. Produksi ubi kayu yang masih rendah dan sifat ubi kayu yang mudah busuk merupakan dua masalah yang perlu diatasi. Salah satu upaya dalam mengatasi masalah tersebut adalah dengan melaksanakan manajemen panen dan pasca panen yang baik. Kegiatan magang ini telah dilaksanakan di PT PAL dan PT SPM I. Kegiatan magang dimulai pada 14 Februari sampai dengan 14 Juni 2011. Tujuan khusus dari kegiatan magang adalah untuk mengetahui manajemen panen dan pasca panen ubi kayu PT PAL dalam memasok bahan baku PT SPM I. Magang ini juga bertujuan untuk mempelajari secara langsung teknik-teknik, pemasalahan, dan solusi pasca panen ubi kayu. Magang dilaksanakan dengan mengikuti pekerjaan teknis budidaya di lapangan, manajerial kebun dan pengambilan data. Data yang dikumpulkan meliputi data primer dan data sekunder. Kegiatan magang ini juga dilakukan penulis secara langsung dengan mengikuti dan mempelajari seluruh kegiatan di lapangan. Kegiatan sebagai asisten mandor dilaksanakan selama empat minggu, sebagai asisten kepala divisi selama lima minggu, sebagai quality control di pabrik PT SPM I selama dua minggu, sebagai asisten pengawas lapang kurang lebih empat minggu, dan mengikuti kegiatan tambahan dari perusahaan di perkebunan kelapa sawit kurang lebih tiga minggu. Pengumpulan data selama magang berupa pengumpulan data yang berhubungan dengan panen dan pasca panen. Data panen yang dikumpulkan berupa kriteria panen ubi kayu, persiapan panen, tenaga kerja panen, peralatan panen, organisasi dan administrasi panen, pelaksaan panen, pemeriksaan kualitas panen, sistem panen, upah panen, pengangkutan hasil panen, kehilangan hasil (losses), pencapaian produksi, dan kegiatan pasca panen di kebun. Pengamatan pasca panen di pabrik dilakukan terhadap lama penyimpanan ubi kayu di lapangan, analisis bahan baku berupa penentuan kadar aci dan rafaksi. Berdasarkan hasil pengamatan selama magang dapat disimpulkan bahwa: 1) manajemen panen dan pasca panen ubi kayu yang baik diperlukan dalam mengatasi masalah kualitas dan kuantitas pasokan bahan baku, 2) masalah panen dan pasca penen di kebun PT PAL adalah penundaan umur panen, terbatasnya ketersediaan angkutan panen, selang waktu antara panen dan pelelesan yang terlalu lama, pengawasan panen tidak maksimal dan kurangnya tenaga kerja. Sedangkan masalah panen dan pasca panen di petani mitra adalah ubi kayu dipanen terlalu muda, kondisi jalan yang buruk, dan pengawasan yang kurang maksimal, 3) penundaan umur panen sampai 18 bulan tidak meningkatkan bobot panen ubi kayu, 4) semakin lama ubi kayu dibiarkan di area maka semakin besar kehilangan hasil, mencapai 5.90 %, 5) kehilangan hasil juga timbul akibat tidak dilakukannya pelelesan di kebun petani mitra mencapai 5 % dari total hasil panen, 6) ubi kayu hasil panen dari kebun PT PAL dan petani mitra hanya mampu memenuhi 22.49 % dari kebutuhan bahan baku minimum, 7) kekurangan bahan baku dipenuhi dari pembelian umum (petani bukan mitra).en
dc.subjectBogor Agricultural University (IPB)en
dc.titleManajemen Panen Dan Pasca Panen Ubi Kayu (Manihot Esculenta Crantz) Pt Pematang Agri Lestari Untuk Bahan Baku Industri Tapioka Pt Sinar Pematang Mulia Ien


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record