Pengaruh Perilaku Pencemaran dan Suhu Simpan Berbeda Terhadap Kualitas Buah Tomat (Lycopersicon esculentum Mill.)
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh suhu penyimpanan dan jenis kemasan yang berbeda terhadap daya simpan dan kualitas buah tomat. Penelitian dilaksanakan dari bulan Februari hingga Maret 2011 di Laboratorium Pascapanen, Departemen Agronomi dan Hortikultura, Fakultas Pertanian IPB, Darmaga Bogor. Penelitian ini menggunakan jenis rancangan, Rancangan Tersarang (nested) 2 faktor, yakni : Suhu penyimpanan sebagai petak utama dan terdiri atas dua taraf yakni : 28ºC dan 12ºC dan pengemasan sebagai anak petak dan terdiri atas tiga taraf yakni : (1). Kantung plastik berlubang. Kantung plastik yang digunakan berukuran 30 cm x 20 cm dan memiliki enam lubang pada masing-masing sisinya. (2). Trayfoam berpenutup plastik. Trayfoam yang digunakan merupakan trayfoam tipe TR-7 dengan ukuran 12.5 cm x 12.5 cm x 2 cm kemudian ditutup dengan wrapping plastic, dan (3). Trayfoam terbuka. Trayfoam yang digunakan merupakan trayfoam tipe TR-7 dengan ukuran 12.5 cm x 12.5 cm x 2 cm. Perlakuan diulang empat kali. Peubah yang diamati meliputi susut bobot, warna kulit buah, kelunakan buah, padatan terlarut total dan total asam tertitrasi yang diamati pada hari ke 3, 6, 9, 12, 15, 18, dan 21 setelah perlakuan. Bahan penelitian yang digunakan adalah tomat varietas Marta yang diperoleh dari CV Pacet Segar, Cianjur. Tomat yang dipergunakan adalah tomat pada tingkat kemasakan mature green grade B dengan bobot antara 100-150 g. Pengemasan menggunakan kantung plastik berlubang dapat menekan peningkatan persentase susut bobot buah selama 21 hari penyimpanan. Persentase susut bobot buah secara umum juga dapat ditekan dengan penyimpanan pada suhu dingin 12 ºC. Perlakuan kombinasi pengemasan dan suhu simpan tidak berpengaruh terhadap susut bobot buah. Nilai kelunakan buah seperti susut bobot secara umum hingga hari terakhir pengamatan semakin besar. Pada 18 HSP penggunaan kemasan trayfoam berpenutup plastik nyata dapat menghambat kelunakan buah. Pada 12-21 HSP penyimpanan pada suhu 12 ºC berbeda nyata dan sangat nyata 3 terhadap kelunakan buah. Perlakuan kombinasi pengemasan dan suhu simpan tidak memberikan pengaruh terhadap kelunakan buah. Dari seluruh perlakuan pengemasan, suhu simpan, dan kombinasi keduanya tidak memberikan pengaruh terhadap nilai padatan terlarut total (PTT) buah. Nilai total asam tertitrasi (TAT) pada pengemasan 18 HSP nyata, sedangkan suhu simpan dingin 12 ºC sangat nyata pada 9 HSP dan 21 HSP, nilai total asam asam tertitrasi lebih tinggi dibandingkan suhu ruang 28 ºC. Warna kulit buah selama 21 hari penyimpanan tidak ada yang mencapai skor maksimal 6 (red). Skor akhir warna kulit buah rata-rata berakhir pada fase pink-light red. Peningkatan skor warna kulit buah terendah terdapat pada penyimpanan menggunakan kemasan trayfoam berpenutup plastik dengan suhu simpan dingin 12 ºC. Penghambatan pemasakan secara umum lebih konsisten pada suhu simpan dingin 12 ºC.