Show simple item record

dc.contributor.advisorHadianto,Adi
dc.contributor.authorPramithasari, Citra Anggun
dc.date.accessioned2011-12-01T01:04:30Z
dc.date.available2011-12-01T01:04:30Z
dc.date.issued2011
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/52046
dc.description.abstractPenelitian ini bertujuan (1) mengidentifikasi karakteristik usaha dan rantai pemasaran dari usaha pengolahan limbah pohon jati dengan menggunakan metode yang dilakukan analisis deskriptif. (2) menghitung nilai tambah dengan menggunakan metode Hayami dan menghitung pendapatan usaha pengolahan limbah pohon jati dengan menggunakan metode analisis pendapatan. (3) menghitung tingkat penyerapan tenaga kerja yang dihasilkan dari kegiatan usaha pengolahan limbah pohon jati dengan menggunakan metode rumus pertumbuhan. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dari hasil wawancara dengan responden. Data sekunder diperoleh dari Kantor Kecamatan Jiken, Badan Pusat Statistik Kabupaten Blora, Perum Perhutan KPH Cepu, Perum Perindagkop & UMKM Kabupaten Blora dan literatur yang terkait dengan penelitian. Hasil analisis menunjukkan bahwa karakteristik usaha pengolahan limbah pohon jati termasuk kedalam skala usaha mikro dimana fungsi kelembagaannya kurang berperan dan sumberdaya manusia nya tergolong SDM tradisional. Rantai pemasaran dari kegiatan usaha tersebut, dimulai dari pemasok bahan baku, pengolah limbah, pembeli jumlah dalam jumlah banyak (tengkulak) dilanjutkan ke konsumen akhir. Perhitungan nilai tambah metode Hayami menunjukkan nilai tambah tertinggi ada pada produk meja ukir dengan rasio 75,97% dari nilai produknya. Nilai tambah terendah pada produk meja akar dengan rasio 56,48% dari nilai produknya. Produk patung ukir memiliki nilai tambah dengan rasio 73,05% dari nilai produknya dan lemari display akar memiliki nilai tambah dengan rasio 67,99% dari nilai produknya. HOK per produk tertinggi terdapat pada produk meja ukir sebesar 8 HOK. HOK per produk terendah pada produk meja akar sebesar 1,45 HOK. Produk patung ukir membutuhkan 7,72 HOK untuk setiap produknya dan produk lemari display akar membutuhkan 5,14 HOK untuk setiap produknya. namun dari sisi permintaan tertinggi ada pada produk meja akar sebanyak 228 unit setiap bulannya, dilanjutkan produk lemari display akar sebanyak 14 unit setiap bulannya, yang terakhir produk meja ukir dan patung ukir sebanyak 11 unit setiap bulannya. Pendapatan rata-rata setiap pelaku usaha setiap periodenya adalah sebesar Rp 35,4 juta dengan rasio sebesar 42,59% dari total penerimaannya setiap bulan. Penyerapan tenaga kerja pada tahun 2011 yang dihasilkan sebesar 278 orang atau 6,3 kali jumlah tenaga kerja sebagai pengrajin limbah pohon jati pada tahun 2002. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa kegiatan pengolahan limbah pohon jati menghasilkan manfaat ekonomi meskipun masih memiliki karakteristik usaha yang belum cukup baik.en
dc.subjectBogor Agricultural University (IPB)en
dc.subjectnilai tambahen
dc.subjectpenyerapan tenaga kerjaen
dc.subjectlimbah pohon jatien
dc.titleAnalisis manfaat ekonomi pengolahan limbah pohon jati (kasus Kecamatan Jiken Kabupaten Blora, Jawa Tengah)en


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record